Ritual Pagar Benua Menyanggar, Sehari Tidak Boleh Membunuh Makhluk Bernyawa

ritual pagar benua menyanggar
RITUAL: Kepada Desa Natai Sedawak, Nadi (kiri) ketika mendampingi damang adat dalam proses ritual pagar benua menyanggar di rumah balai adat dayak Desa Natai Sedawak, Senin (12/7/2021). FOTO:NURLAILI

SUKAMARA – Sebagai syarat pelaksanaan ritual Pagar Benua Menyanggar. Warga di Desa Natai Sedawak tidak boleh membunuh makhluk bernyawa selama satu hari.

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sukamara, H Ahmadi menyebutkan ritual Pagar Benua Menyanggar (tolak bala) dibeberapa titik desa akan dilaksanakan.

Itu berdasarkan Sesuai Surat Edaran (SE) DAD Kabupaten Sukamara.

Diantaranya berada di Kecamatan Balai Riam dan Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara.

“Jadi kita memohon untuk desa yang telah menggelar ritual agar warganya mentaati larangan semasa ritual berlangsung,” ucap H Ahmadi.

Diingatkan dia, dalam kegiatan tersebut warga desa yang menggelar ritual agar patuh terhadap prokes Covid-19  yang ada.

“Menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, agar memutus rantai penyebaran Covid-19. Kita minta dalam ritual ini virus corona segera hilang,” ucapnya.

Sementara ditempat terpisah, Kepala Desa Natai Sedawak, Nadi, mengatakan dilaksanakan ritual di desa tersebut lantaran mengambil alih ritual adat yang dibatalkan  dilaksanakan di Desa Kartamulya dan Desa Sukamara.

“Kita ambil alih, dengan langsung berkoordinasi dengan Ketua DAD setempat, sehingga digelarlah acara hari ini,” ucap Nadi.

BACA JUGA : Masuk sebagai Wilayah PPKM Terbatas, Pilkades Serentak di Sukamara Ditunda

Berdasarkan pantauan awak Kaltengoke.com ini, acara berlangsung dilakukan dengan prokes yang telah ditentukan, menggunakan masker, menjaga jarak.

“Dalam satu hari ini tidak diperbolehkan membunuh benda bernyawa,  selama seharian penuh. Untuk melancarkan proses ritual,” terangnya.

Nadi berharap setelah digelar ritual yang ada, semoga pandemi virus corona berlalu segera, sehingga warga Kabupaten Sukamara khususnya, terhindar dari wabah penyakit.

“Semoga pandemi segera berlalu,” tandasnya. (nur/jun/cen)