PALANGKA RAYA – Para mahasiswa mengungkapkan rasa kekecewaan mereka setelah dua pasangan calon (paslon) dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng tidak hadir dalam acara adu gagasan yang diselenggarakan di Universitas Palangka Raya (UPR).
Acara yang bertujuan untuk memberikan platform bagi para calon untuk mempresentasikan visi dan misi mereka tersebut, seharusnya menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mendalami pandangan para pemimpin masa depan.
Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPR, Imam, mengatakan bahwa panitia sudah melakukan konfirmasi dan mengingatkan para paslon. Hanya dua paslon yang hadir untuk berinteraksi langsung dengan mahasiswa.
“Yang hadir paslon Willy-Habib dan Abdul Razak-Sri Suwanto. Sedangkan untuk paslon Nadalsyah-Supian Hadi dan Agustiar Sabran-Edy Pratowo tidak hadir,” ucapnya, Selasa (24/9/2024).
Imam menuturkan, kegiatan ruang gagasan ini dilaksanakan untuk mengupas bagaimana gagasan dan ide dari calon gubernur dan wakil Kalteng.
“Semua paslon kita undang. Dan kita terus melakukan konfirmasi dan koordinasi. Untuk paslon Nadalsyah yang tak hadir alasannya ada agenda di Muara Teweh, begitupun untuk wakilnya.
“Untuk paslon Agustiar Sabran sedang tidak sehat atau kurang enak badan. Sementara untuk Edy Pratowo terkonfirmasi oleh tim mereka sedang ke Pulang Pisau,” ungkapnya.
Tentunya, kata Imam, pihaknya dari BEM UPR dan panitia merasa kecewa lantaran dua paslon tidak dapat hadir. Namun pihaknya dapat memaklumi ketidakhadiran tersebut kemungkinan kesibukan dari paslon.
“Paslon yang tidak hadir bukan jadi penghalang. Silahkan publik yang menilai. Ruang gagasan ini untuk membuka cakrawala bagi pemilih untuk melihat dan mengetahui gagasan dan ide paslon sebagai pemimpin daerah nantinya,” terangnya.
Bagi paslon yang hadir lanjut Imam, pihaknya telah mendengar apa yang menjadi visi dan misi ketika menjadi gubernur dan wakil gubernur Kalteng. Apa yang sudah disampaikan melalui ide dan gagasan mereka akan dikawal oleh mahasiswa apabila mereka terpilih.
“Mereka menjelaskan berbagai program unggulan dan menjawab pertanyaan dari mahasiswa,” ucapnya.
Salah satu dosen yang hadir Dr. Ricky Zulfauzan, S.Sos ,M.I.P, menyatakan, bahwa acara seperti ini sangat penting untuk menciptakan budaya dialog antara calon pemimpin dan pemilih, khususnya generasi muda.
“Sayang sebenarnya melewatkan kesempatan yang ada. Ini momentum untuk paslon menyampaikan visi dan misi agar nantinya dapat mempengaruhi pemilih khususnya pemilih muda, dengan ide dan gagasan yang mereka sampaikan. Namun saya berterima kasih kepada BEM UPR yang sudah mengadakan acara seperti ini,” pungkasnya yang selaku panelis dalam kegiatan ruang gagasan tersebut. (cen)