fbpx

Dibalik Mundurnya Sigit K Yunianto, Nadalsyah: Saya Terkejut, dan Dikabarkan saat Turun dari Pesawat

Nadalsyah
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng Nadalsyah dan Supian Hadi di didampingi Sekretaris Partai Demokrat Kalteng Junaidi SAg memperlihatkan surat dukungan. FOTO: DOK.PE

PALANGKA RAYA – Dunia perpolitikan di Kalteng dibikin gempar dan banyak yang terkejut. Calon Wakil Gubernur Kalteng Sigit K Yunianto tiba-tiba mundur di detik-detik terakhir menjelang pendaftaran. Ada apa?

Politik itu dinamis. Setiap detik bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Termasuk kalkulasi yang matang, untung dan ruginya.  Siapa menyangka Pramono Anung dan Rano Karno tiba-tiba muncul sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Banyak orang mengira, PDI Perjuangan akan mengusung Anies Baswedan. Toh Anies sudah sowan ke Pengurus DPD PDIP DKI Jakarta. Hanya saja belum sempat berkunjung ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Anies pun mengikuti persyaratan yang diajukan DPP PDIP.

Namun di luar dugaan PDIP tiba-tiba mengusung Pramono Anung berpasangan dengan Rano Karno. Munculnya Pramono Anung otomatis memupus harapan Anies Baswedan untuk maju pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta periode 2024 hingga 2029 melalui PDIP. Anies pun legowo menerima putusan itu.

Yang tak kalah menariknya perpolitikan di Kalteng. Diwarnai kejutan-kejutan yang membuat masyarakat benar-benar terkejut. Sebut saja Perdie M Yoseph. Mantan Bupati Murung Raya itu tiba-tiba mundur sebagai calon wakil Gubernur Kalteng mendampingi Ir Abdul Razak dari Partai Golkar.

Perdie mundur setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang ambang batas pencalonan kepala daerah sesuai Putusan MK No.60/PUU-XXII/2024, partai politik atau gabungan partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD provinsi dapat mendaftarkan calon kepala daerah.

Perdie memilih mundur karena Willy M Yoseph yang merupakan kakak kandungnya juga maju sebagai calon Gubernur Kalteng berpasangan dengan Habib Ismail. Willy maju justru diusung Partai Nasdem dan PKB bukan dari PDIP. Nasdem sendiri disebut-sebut bakal mengusung Nadalsyah. Tim Koyem panggilan akrabnya Nadalsyah sudah mengumumkan dukungan Partai Nasdem akan bersama Partai Demokrat.

Yang lebih mengejutkan lagi pasangan Nadalsyah dan Sigit K Yunianto. Sigit yang diusung PDIP dan Demokrat tiba-tiba mundur di detik-detik terakhir menjelang pendaftaran. Isunya Sigit mundur karena lebih memilih menjadi anggota DPR RI ketimbang menjadi Wakil Gubernur Kalteng.

Sebenarnya pada pemilihan calon legislatif beberapa bulan lalu, nama Sigit K Yunianto tidak terpilih. Caleg dari PDIP yang memperoleh suara terbanyak yakni Agustiar Sabran, urutan kedua Willy M Yoseph, baru Sigit K Yunianto. Agustiar mundur sebagai anggota DPR RI dan maju sebagai Calon Gubernur Kalteng. Otomatis yang menggantikan nomor yang di bawahnya yakni Willy M Yoseph.

Sementara Willy sendiri juga tidak mungkin menggantikan Agustiar karena ia juga maju Pilkada. Maka, nomor urut tiga yang menggantikan yaitu Sigit K Yunianto. Sepertinya Sigit lebih memilih menjadi wakil rakyat daripada wakil gubernur yang belum pasti.

Setelah Sigit mundur, DPP PDIP menyodorkan nama baru Supian Hadi sebagai penggantinya, untuk mendampingi Nadalsyah sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng. Supian Hadi sendiri sebenarnya juga ingin maju sebagai calon Gubernur Kalteng, namun ia tetap loyal dan patuh terhadap perintah partainya.

Mundurnya Sigit K Yunianto memang sempat membuat terkejut Nadalsyah. Namun, ia lebih menyerahkan kepada keputusan DPP PDI Perjuangan. Mantan Bupati Barito Utara mengaku legowo mundurnya Sigit dan menerima Supian Hadi sebagai wakilnya.

“Semoga saja ada hikmahnya,” kata Nadalsyah ketika menghadiri syukuran dilantiknya anggota DPRD Kalteng dari Partai Demokrat Junaidi SAg. Nadalsyah mengaku dikabari Sigit mundur sebagai wakil Gubernur Kalteng sesaat setelah turun dari pesawat. Ia memang sempat terkejut. Nadalsyah bersama timnya tidak berlarut dengan situasinya yang terjadi. Ia segera merapatkan barisan dan menggelar rapat untuk konsolidasi partai sekaligus memantapkan timnya. (to/cen)