PALANGKA RAYA – Dalam rangka mempercepat penanganan masalah stunting pada balita, Satpol PP Palangka Raya baru-baru ini menggelar kegiatan “Gema Senyum Balita Hebat.” Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya silaturahmi antara Bunda/Bapak Asuh dan keluarga balita yang berisiko mengalami stunting.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memantau kondisi langsung balita serta memberikan dukungan dalam bentuk bantuan.
Kepala Satpol PP Palangka Raya, Berlianto, mengungkapkan bahwa dalam kegiatan ini, pihaknya mengunjungi enam keluarga yang memiliki balita dengan risiko stunting. Menurut Berlianto, kunjungan ini merupakan bagian dari tanggung jawab baru yang diemban oleh kepala bidang dalam penanganan stunting.
“Kunjungan ini sangat penting untuk memastikan bahwa balita yang berisiko stunting mendapatkan perhatian yang tepat dan tepat waktu,” ujar Berlianto saat di konfirmasi Palangka Ekspres, Selasa (13/8/24) malam.
Selama kunjungan, Berlianto menjelaskan bahwa salah satu fokus utama adalah memberikan bantuan makanan tambahan yang tinggi protein.
“Banyak balita yang berisiko stunting membutuhkan asupan gizi yang tepat agar dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Dengan memberikan makanan tambahan yang tinggi protein, kami berharap dapat membantu memperbaiki kondisi mereka,” tambah Berlianto.
Berlianto juga menambahkan bahwa optimisme tinggi menyertai kegiatan ini. Ia percaya bahwa kunjungan langsung ke lapangan memungkinkan pihaknya untuk memantau perkembangan balita dengan lebih baik.
“Dengan terjun langsung, kami dapat melihat kondisi sebenarnya dari anak-anak yang kami bantu dan memberikan dukungan yang lebih efektif,” katanya.
Kegiatan “Gema Senyum Balita Hebat” diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam upaya mengurangi angka stunting di Palangka Raya dan meningkatkan kesejahteraan balita. Dengan perhatian dan dukungan yang tepat, diharapkan setiap balita dapat tumbuh sehat dan optimal. Berlianto menekankan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak dalam penanganan stunting.
“Penanganan stunting bukanlah tanggung jawab satu pihak saja. Kami memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, untuk memastikan bahwa balita mendapatkan asupan gizi yang memadai dan perawatan yang diperlukan,” tutupnya. (ifa)