fbpx

Serius Tangani Karhutla, Pemprov Kalteng Bentuk 60 Poslap

poslap
Tim BPB-PK saat memadamkan api di lahan wilayah Palangka Raya, Senin (12/8/24). FOTO: IST

PALANGKA RAYA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK), Ahmad Toyib, mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) serius dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah Kalteng.

Keseriusan tersebut dibuktikan berupa pembentukan Pos Lapangan (Poslap) di lokasi kabupaten kota yang rawan terjadi karhutla.

“Dukungan Poslap se-Kalteng yaitu sebanyak 60 Poslap berada di lokasi desa maupun kelurahan. Poslap ini bertugas melaksanakan respon cepat penanganan pemadaman hingga pendinginan, guna mengurangi dampak dari kebakaran lahan yang terjadi,” ujarnya, Senin (12/8/24).

Toyib menuturkan, berdasarkan rekapitulasi penanganan kejadian karhutla yang ditangani update per tanggal 11 Agustus 2024, Kebakaran Lahan di Kota Palangka Raya ada tiga kejadian, yaitu di Jalan Pelatuk VII Kelurahan Palangka Kecamatan Jekan Raya, kondisi padam. Kerahan di Jalan Danau Sari Kelurahan Bukit Tunggal, kondisi padam dan kebakaran lahan di Jalan Petuk Katimpun Kelurahan Katimpun, Kecamatan Jekan Raya kondisi terakhir juga padam.

“Kebakaran lahan di Kabupaten Seruyan ada dua kejadian yaitu di Jalan Raya Sungai Bakau, kondisi padam dan kerahan di Jalan Datuk H. Samudin, kondisi sudah padam. Kemudian kerahan di Kabupaten Kotawaringin Barat di lokasi Jalan Pangkalan Bun Kotawaringin Lama juga sudah padam,” bebernya.

Toyib mengimbau, kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak melakukan pembersihan ataupun membuka lahannya dengan cara dibakar.

“Jangan mencoba untuk membakar lahan dengan maksud membuka lahan, hal ini ada sanksi tegas hukum bagi siapapun yang melakukannya,” tandasnya.

Berikut akumulasi karhutla per tanggal 11 Agustus se-Kalteng. Murung Raya 21 hotspot, 5 kejadian karhutla, 7,82 hektare. Barito Utara 96 hotspot, 36 kejadian karhutla, 24,61 hektare. Kapuas 268 hotspot, 2 kejadian karhutla, 0,03 hektare. Barito Selatan 50 hotspot, 22 kejadian karhutla, 84,06 hektare. Barito Timur 9 hotspot, 1 kejadian karhutla, 0,5 hektar.

Pulang Pisau 66 hotspot, 11 kejadian karhutla, 17,81 hektare. Gunung Mas 96 hotspot, 7 kejadian karhutla, 39,12 hektare. Katingan 202 hotspot, 18 kejadian Karhutla, 11,67 hektare. Seruyan 92 hotspot, 10 kejadian karhutla, 4,47+2 hektare.

Lamandau 138 hotspot, 4 kejadian karhutla, 2,57 hektare. Kotawaringin Barat 24 hotspot, 19 kejadian karhutla, 15,6 hektare. Sukamara 53 hotspot, 14 kejadian karhutla, 187,3 hektare. Kotawaringin Timur 115 hotspot, 24 kejadian karhutla, 20,29 hektare. Palangka Raya 8 hotspot, 96 kejadian karhutla, 33,34 hektare.

Sejalan dengan hal ini, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Chandra Mukti Wijaya, mengatakan potensi karhutla ada pada bagian tengah dan selatan, diperkirakan cukup tinggi selama satu minggu ke depan dengan kategori mudah hingga sangat mudah terbakar.

“Masyarakat perlu waspada terhadap potensi terjadinya karhutla khususnya bagian tengah dan selatan. Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, baik untuk keperluan pertanian, perkebunan, atau alasan lainnya, karena kondisi cuaca saat ini sangat mendukung terjadinya kebakaran,” tegasnya.

Sementara terkait dengan operasi modifikasi cuaca yang telah dilakukan di Kalteng, Chandra mengungkapkan bahwa operasi tersebut sudah dilaksanakan pada bulan Juli lalu. Namun, untuk operasi berikutnya, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.

“Untuk jadwal berikutnya, kami tidak tahu pasti kapan akan dilaksanakan lagi, karena masih belum ada perintah dari pemerintah pusat atau instansi terkait,” ucapnya.

Berdasarkan prakiraan cuaca mingguan untuk wilayah Kalteng dari tanggal 13 hingga 19 Agustus 2024, Chandra menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah Kalteng akan mengalami kondisi cuaca yang berawan.

“Secara umum, cuaca di sebagian besar wilayah Kalteng akan berawan. Potensi hujan hanya terjadi di wilayah Kalteng bagian utara,” jelasnya.

Namun, Chandra menjelaskan bahwa hujan akan terjadi di beberapa daerah pada tanggal 16 hingga 19 Agustus. Daerah-daerah yang diperkirakan akan mengalami hujan tersebut antara lain Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Kapuas bagian utara, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, dan Kota Palangka Raya.

Dengan tingginya potensi karhutla, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca yang disampaikan oleh pihak berwenang. Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan indikasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sekitarnya.

“Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam mengantisipasi dan mengatasi potensi kebakaran hutan dan lahan. Kami berharap masyarakat dapat proaktif dan segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda kebakaran,” tutupnya. (ifa/cen)