PALANGKA RAYA – Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Minggu (11/8/24), hingga saat ini telah tercatat 72x terjadi karhutla di tahun 2024, dengan rincian 24,50 Hektar dengan total luas hutan dan lahan yang terbakar tersebar di sejumlah lokasi.
Melihat situasi ini, Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran.
“Kebakaran yang sering terjadi belakangan ini membutuhkan perhatian dan kewaspadaan dari kita semua. Kami mengajak seluruh warga untuk lebih berhati-hati dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan,” ujar Hera.
Hera juga menyoroti bahwa salah satu penyebab utama terjadinya kebakaran hutan dan lahan adalah faktor kesengajaan atau ulah manusia, terutama dalam praktik pembukaan lahan dengan cara dibakar. Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara ini dan mengusulkan agar metode yang lebih ramah lingkungan digunakan.
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui dinas terkait seperti BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) serta para pemangku kepentingan lainnya didorong untuk terus mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah kebakaran ini. Upaya yang dilakukan termasuk seperti peningkatan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya kebakaran dan cara pencegahannya.
Kemudian, dalam upaya sinergi dan kolaborasi penanganan serta pencegahan Karhutla tahun ini, Hera juga menjelaskan bahwa Pemko telah bekerja sama dengan pemerintah kabupaten sekitar, seperti Katingan dan Pulang Pisau, melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS).
“Saya ingin mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar. Selain melanggar hukum, tindakan ini juga berisiko menyebabkan kebakaran yang sulit dikendalikan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, 72x kasus karhutla 2024 dengan rincian lokasi dan jumlah kejadian karhutla di Kota Palangka Raya sebagai berikut, Jekan Raya 47, Pahandut 6, Sebangau 15, Bukit Batu 3, dan Rakumpit 0. (ifa)
