Januari-Juni 2024, Tercatat 104 Kasus HIV di Kota Palangka Raya

hiv
Kadis Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul saat diwawancarai awak media, Jumat (2/8/24). FOTO: IFA

PALANGKA RAYA – Kasus HIV di Kota Palangka Raya dalam kurun waktu Januari-Juni 2024 terdapat 104 kasus. Angka tersebut membuat Kota Cantik-julukan Kota Palangka Raya menjadi tertinggi di wilayah Kalteng.

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti Syamsul, menduga kuat peningkatan penularan HIV terkait dengan gaya hidup yang lebih bebas di lingkungan perkotaan, dibandingkan dengan daerah yang lebih konservatif.

“Tentu saja gaya hidup di daerah urban jauh lebih bebas dibanding dengan kehidupan di daerah lainnya yang cenderung lebih konservatif. Korelasi sosial juga jauh lebih longgar di kota ketimbang di desa sehingga support sosial lebih minim,” ujarnya, saat dihubungi Palangka Ekspres, Jumat (2/8/24).

Sementara untuk kasus HIV di kabupaten lainnya sebagai berikut, Barito Timur 4 kasus, Barito Selatan 7 kasus, Barito Utara 12 kasus, Gunung Mas 6 kasus, Kapuas 6 kasus, Katingan 11 kasus, Kotawaringin Barat 37 kasus, Kotawaringin Timur 36 kasus, Lamandau 8 kasus, Pulang Pisau 0 kasus, Murung Raya 6 kasus, Seruyan 4 kasus, dan Sukamara 3 kasus.

Diperkirakan Suyuti Syamsul, angka tersebut akan semakin meningkat karena beberapa kampanye seperti penggunaan kondom tidak semua masyarakat menyetujui akan hal tersebut.

“Kampanye seperti penggunaan kondom tidak semuanya setuju. Gaya hidup juga berpengaruh, sehingga hubungan seksual bukan dengan pasangan lebih mudah terlaksana. Salah pergaulan dengan menggunakan narkoba,” ucapnya.

Dijelaskan Suyuti, HIV sebenarnya disebabkan oleh virus yakni virus HIV, penularan melalui perantaraan cairan tubuh manusia seperti darah, air mani, cairan vagina atau air liur.

Faktor dominan yang ditemukan adalah penyalahgunaan narkoba, terutama jenis narkoba yang disuntikkan, yang kerap dihubungkan dengan praktek berisiko tinggi seperti berhubungan seks tanpa kondom.

“Dugaan saya ya, bahwa peningkatan kasus HIV di Palangka Raya terkait erat dengan penggunaan narkoba yang menyebar di kalangan masyarakat perkotaan. Namun, untuk memastikannya, diperlukan penelitian yang lebih mendalam,” tambah Suyuti.

Di tengah kondisi ini, Dinkes Kalteng telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya HIV dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara individu. Salah satu imbauan yang disampaikan adalah untuk tetap setia pada pasangan masing-masing dan menghindari penggunaan narkoba, terutama narkoba yang disuntikkan.

“Setia pada pasangan masing-masing dan hindari narkoba,” tandasnya. (ifa/cen)