PALANGKA RAYA – Praktik judi online (judol) semakin meresahkan, karena telah menimbulkan banyak dampak buruk terhadap masyarakat, salah satunya di Kota Palangka Raya. Hal tersebut tentu sangat mengkhawatirkan, sebab banyak masyarakat, khususnya kaum muda yang tergoda dengan kemenangan ‘palsu’. Bahkan ironisnya, terdapat kasus istri membakar suaminya hingga tewas gara-gara judol.
Dampak negatif dari judol itu juga menjadi sorotan bagi Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu. Bahkan Hera meminta, kepada seluruh masyarakat, terutama generasi muda untuk tidak terlibat dalam praktik judol.
Sebaliknya masyarakat, khususnya generasi muda diajak untuk bersama-sama memerangi judol. “Judi hanya membawa dampak buruk bagi kehidupan kita karena tidak ada kepastian,” kata Hera, Rabu (3/7/2024).
Menurut Hera, masyarakat sebaiknya melakukan aktivitas-aktivitas yang membawa manfaat positif seperti berolaharaga atau menggeluti dunia usaha. Dimana kegiatan yang pasti dan nyata dalam mendatangkan keuntungan. Bukan dengan cara judol yang sifatnya tidak pasti, bahkan justru membuat masyarakat sengsara.
“Generasi muda kita imbau untuk fokus kepada yang pasti-pasti dan jelas dibutuhkan di dunia nyata. Seperti melakukan atau mengembangkan kreativitas dan membangun UMKM yang benar – benar nyata untuk masa depan,” ujar Hera.
Menurut Hera, aktivitas judi dalam bentuk apapun juga sudah dilarang di dalam agama. Tentu saja juga berdampak negatif untuk moral. Karena itu, Hera meminta, generasi muda lebih baik melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan positif untuk diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.
“Jangan bermain judol, karena tidak ada manfaat dan untungnya. Hal itu hanya membuat kita tidak kreatif dan membuang waktu. Lebih baik berkiprah di dunia nyata, karena negara ini membutuhkan generasi muda yang berkualitas,” pungkasnya. (ovi/abe)