Permintaan Kelapa Sawit Tinggi Jamin Keberlangsungan Industri di Masa Depan

kelapa sawit
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono saat diwawancarai awak media, Jumat (28/6/24). FOTO: IST

PALANGKA RAYA – Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono menyatakan bahwa kelapa sawit tetap menjadi komoditas vital dalam perekonomian global meskipun terjadi fluktuasi dalam ekspor akibat kebijakan pemerintah.

Dalam pernyataannya, ia menyatakan keyakinannya bahwa permintaan tinggi akan kelapa sawit menjamin keberlangsungan industri ini di masa depan.

“Sawit tidak akan bisa hilang dari dunia karena permintaannya yang sangat tinggi. Ketika terjadi penurunan ekspor, hal ini umumnya bersifat sementara dan terkait dengan situasi kebijakan tertentu, seperti yang sering terjadi akibat kebijakan pemerintah,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Jumat (28/6/24).

Ia juga menyoroti peran penting kelapa sawit dibandingkan dengan minyak nabati lainnya, meskipun pasokan minyak nabati lainnya kadang-kadang cukup baik.
“Sawit tetap tidak bisa dihilangkan karena perannya yang vital dalam berbagai industri,” ucapnya.
Menyikapi isu penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan produktif lainnya, Eddy Martono menegaskan bahwa regulasi yang ada memungkinkan untuk alternatif penggunaan kawasan hutan.
“Meskipun aturan mengatur penggunaan kawasan hutan, tidak selalu harus digunakan untuk kegiatan produktif seperti beternak sapi atau ayam,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan bahwa hanya sebagian kecil dari areal hutan yang dapat dikonversi untuk kegiatan lain, sementara upaya produktivitas harus tetap dijaga.
“Jika tidak ada kemungkinan untuk mengkonversi kawasan hutan, alternatif produktif lainnya harus dikejar untuk mencapai nilai produksi yang optimal,” imbuhnya.
Dalam hal investasi, Eddy Martono menyoroti pentingnya keseriusan investor dalam memulai operasi setelah memperoleh izin lokasi dan Izin Usaha Pertambangan (IUP).
“Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa investor benar-benar berkomitmen dalam mengembangkan proyeknya,” pungkasnya. (ifa)