PALANGKA RAYA – Provinsi Kalteng mendapat predikat capaian Optimasi Lahan (Oplah) terbaik seluruh Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, berharap Kalteng menjadi bagian lumbung pangan Indonesia.
Andi berikan apresiasi atas kinerja pemprov dan menyerahkan bantuan Rp 500 miliar yang diterima secara langsung oleh Sekda Kalteng, H. Nuryakin, berupa alat dan mesin prapanen berupa traktor roda 4 363 unit, traktor roda 2 839 unit, cultivator 179 unit, pompa air 817 unit, rice transplater 181 unit, kendaraan roda 3 8 unit, hand sprayer 434 unit.
Bantuan diserahkan di sela-sela apel siaga alat dan mesin pertanian dalam rangka peningkatan lahan tanam dan produksi pertanian melalui pompanisasi kunker mentan ke wilayah Korem 102/Pjg, Jumat (14/6/24).
“Kami bangga karena capaiannya cukup maju dibanding provinsi lain dan capaian oplah terbaik seluruh Indonesia adalah Kalteng. Kemudian kita juga memberikan bantuan Rp 500 miliar, nanti Insya Allah jika ini bisa selesai tepat waktu kami mimpikan,” ujarnya.
Andi mengungkapkan, jika oplah berjalan dengan lancar, maka rencananya pihaknya akan mencetak sawah seluas 500 ribu hektare di Kalteng. Dengan hasil yang berlimpah ruah ia menjelaskan mimpinya, Indonesia dapat mengekspor hasil produksi di negara lain.
“Ini nantinya bisa memproduksi beras kurang lebih 3 juta ton, sehingga ini bisa dipersiapkan stok untuk negara lain, ini mimpi besar kita karena kita sudah dalam program cetak sawah satu tahun 1 juta hektare. Bila perlu 500 hektare ini bisa tiga tahun berturut-turut kita selesaikan,” ucapnya.
Menurutnya, hasil produksi sekarang di Kalteng sudah maksimal. “Dulu di proyek pertama Kalteng masih defisit mengambil beras dari tempat lain sekarang sudah surplus kurang lebih 100 ribu ton. Tetapi jika kita nanti oplah ini kita bangun 500 ribu hektare itu surplus 3 juta ton,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dunia sedang tidak baik-baik saja, sekarang krisis pangan dan krisis energi dunia dunia lagi krisis. Ada 900 juta jiwa hampir satu miliar kelaparan hari ini di seluruh belahan dunia. Ada 10 – 40 negara terancam kelaparan saat ini dan dampaknya karena El Nino.
“Untuk diketahui bahwa lumbung pangan nasional 60 persen berada di pulau Jawa, sehingga kita ekspansi gerakan cepat keluar Jawa salah satunya terbesar adalah provinsi Kalteng dan provinsi Sumatera Selatan, hal ini menjadi tumpuan negeri kita nantinya, dan bahkan kita akan ekspor ke negara lain dengan memberi bantuan kemanusiaan pada negara negara kelaparan dan secara komersial kepada negara-negara yang membutuhkan itu mimpi besar kita dan ini bisa terwujud kalau kita sinergi,” tandasnya. (ifa/rdi)