PALANGKA RAYA– Meski saat ini kondisi air yang menerjang ratusan rumah warga di daerah aliran sungai (DAS) Kahayan mengalami penurunan, tapi masyarakat yang terdampak masih memilih untuk tetap mengungsi. Sepeti Nursana yang masih harus mengungsi di Posko Pengungsian SD Negeri 1 Langkai, Kota Palangkaraya.
“Rumah saya di Jalan Ahmad Yani di belakang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Saat ini semua rumah di pemukiman saya airnya setinggi lutut,” ucap pengungsi, Nursana sambil menjaga anaknya pada Jumat, (15/3/2024).
Nursana mengatakan saat ini dirinya mengungsi bersama keluarga di posko pengungsian tersebut.
“Suka duka rame-rame ngumpul karena tidak ada tempat lain, saya berharap air segera surut,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Hendrikus Satria Budi mengatakan kondisi banjir secara umum di Palangkaraya saat ini mengalami penurunan sekitar 20 cm untuk semua wilayah daerah aliran sungai (DAS) Kahayan dan Rungan.
“Ke depan ada kemungkinan penurunan debit air. Dampaknya di pengungsian-pengungsian belum ada penurunan jumlah pengungsi. Jumlah penduduk yang terdampak 6000 lebih kartu keluarga (KK),” pungkasnya. (jef/kpg)