PALANGKA RAYA-Sampah yang biasanya menjadi masalah bagi lingkungan, ternyata juga memiliki nilai ekonomi. Melalui pengelolaan yang tepat, sampah tertentu bisa disulap menjadi barang bernilai ekonomis seperti tikar, tas, tempat gelas dan pot bunga.
Potensi ini lah yang mendorong Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, memaksimalkan keberadaan bank sampah maupun Pusat Daur Ulang (PDU) di Kelurahan Panarung.
“Diperlukan sebuah ide dan kreatifitas yang tinggi untuk menciptakan sebuah karya, namun harus didukung dengan niat. Jadi selain mengurangi penumpukan sampah, kita juga mendorong masyarakat untuk mengelola sampah menjadi produk bernilai ekonomi,” kata Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, baru-baru ini.
Pengelolaan maupun pengolahan sampah menjadi fokus utama penanganan yang saat ini tengah diseriusi oleh Pemko Palangka Raya. Salah satunya menggalakkan program memilah dan menabung di bank sampah.
Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Nilai ekonomisnya, sampah organik bisa menjadi pupuk kompos. Sedangkan nonorganik bisa dijual ke bank sampah,” jelas Hera.
Bank Sampah, tegas Hera, dibangun untuk membantu menangani pengolahan sampah. Selain itu sebagai strategi untuk membangun kepedulian masyarakat akan lingkungan yang bersih dan sehat. Adanya bank sampah ini juga membantu pengelolaan sampah agar memiliki nilai tambah.
“Tentunya masyarakat juga bisa mendapat manfaat ekonomi dari sampah yang mereka kumpulkan,” ucap Hera.
“Sampah bila dikelola dengan baik, tidak akan membawa dampak negatif. Bahkan pula akan membawa dampak positif,” pungkas Hera. (ovi/abe)