fbpx

Jasad Siswa SMA Tenggelam Ditemukan Mengapung

Jasad
EVAKUASI: Tim SAR saat mengevakuasi jasad korban di DAS Kahayan, Kecamatan Pandih Batu, Jumat (26/1/2024). FOTO: IST

PULANG PISAU-Memasuki hari ketiga pencarian korban tenggelam, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad Dimas Akbar Hafandy (18) yang masih berstatus pelajar SMA 1 Kecamatan Pandih Batu di DAS Kahayan 14 Km dari lokasi tenggelam.

BACA JUGA: Pemain “Bernyanyi”, Manajemen Meradang

Penemuan jasad tersebut dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau, Osa Maliki, Jumat (26/1/2024).

“Korban bernama Dimas Akbar Hafandy sudah ditemukan oleh Tim SAR gabungan pada Jumat 26 Januari 2024 atau hari ketiga masa pencarian korban,” ucap Osa Maliki.

Dijelaskan Osa, ditemukan korban tersebut berawal adanya Informasi dari masyarakat telah menemukan mayat yang mengapung di aliran DAS Kahayan.

Dimana, kata Osa, sekitar pukul 07.00 WIB, saksi melaporkan kepada posko yang ada di pelabuhan atau Dermaga Pandih Batu. Kemudian Tim SAR gabungan langsung menuju lokasi dengan menggunakan speed boat.

“Kemudian Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia kurang lebih 14 Km dari lokasi kejadian. Selanjutnya korban dievakuasi ke Dermaga Pandih Batu untuk di mandikan dan selanjutnya diantarkan ke rumah duka,” kata Osa Maliki.

Osa menjelaskan, Tim SAR gabungan yang terlibat dalam perairan korban terdiri dari personel BPBD 9 orang, Basarnas Palangka Raya 9 orang, Polsek Pandih Batu 3 orang, Marnit Bahaur 2 orang, TNI AL Bahaur 3 orang, TNI Koramil Kecamatan Pandih Batu 6 orang, Satpolrairud Polres Pulang Pisau 3 orang, Kecamatan dan Desa Pangkoh Hulu 4 orang serta pihak keluarga korban dan dibantu masyarakat setempat.

Seperti diketahui, korban Dimas Akbar Hafandy diduga tenggelam di Sungai Kahayan Desa Pangkoh Hilir, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (24/1/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban bersama tiga temannya berinisial B, R dan D pergi berenang di Sungai Kahayan.

Dimana, lokasi berenang awalnya di Pelabuhan Desa Pangkoh Hilir depan Kantor Desa Pangkoh Hilir. Kemudian korban bersama tiga temannya berenang mengikuti arus sungai setelah. Korban tidak sanggup dan menepi ke pinggir, namun korban terbawa arus sungai hingga di depan Pelabuhan Dermaga Pangkoh.

Kemudian ada saksi R yang sedang berada di Pelabuhan Dermaga sedang duduk makan buah melihat korban sedang berenang melarutkan diri searah dengan arus sungai. Saksi R mendengar korban meminta tolong memanggil salah satu temannya mengatakan kakiku kram,

“Saya menceburkan diri ke sungai niat ingin menolong korban, namun tidak dapat tertangkap tangan korban. Korban kemudian tenggelam,” kata saksi R. (ung/cen)

Writer: KaltengokeEditor: Admin2