PALANGKA RAYA- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya Bakar, berkunjung ke Desa Tuwung, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (24/1/2024).
BACA JUGA: Perhatikan Pendidikan dan Kesehatan di Pelosok
Kunjungan Menteri LHK ini didampingi Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, dan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Ir Hartono.
Nurbaya menyampaikan, pihaknya telah melakukan memorandum of understanding (MoU) bersama rombongan delegasi dari Dinas Kehutanan Amerika Serikat atau US Forestry Service dalam rangka penyuluhan.
Dia mengatakan, alasan terpilihnya Kalteng, karena sebagai konteks kerja bersama US Forestry Service yang paling baik. Mengingat sistem kehutanan telah lama belajar terhadap Amerika.
“Setelah tahun 2015, melalui arahan Presiden RI dan keputusan Mahkamah Konstitusi, maka kita melakukan penyesuaian. Jadi, akses kehutanan sosial kita perkuat,” ujarnya saat diwawancarai awak media.
Dia menuturkan, hari ini dapat dikatakan sebagai keberhasilan atas insiden kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bagi Indonesia. Karena sebelumnya, kasus karhutla dianggap mengganggu negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
“Itu selalu dibahas secara Internasional, posisi saya selalu kepepet pada saat diskusi tahun 2015 dan 2016. Pada tahun 2016 itu kita mulai kerja, dan pada tahun 2017 itu mulai baik, serta tahun 2018 itu mulai kelihatan hasilnya dan pengakuan Internasional lalu banyak,” ucapnya.
Sementara itu, Wagub Kalteng, Edy Pratowo, mengatakan area pengelolaan kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) lembaga pengelola hutan desa (LPHD) Tuwung, hampir 50 persen lokasi ini dulunya merupakan lahan bekas kebakaran hutan. Namun sekarang telah dikembangkan untuk kegiatan agroforestri oleh KUPS Desa Tuwung.
Seperti diketahui, ada tiga kelompok usaha di Hutan Desa Tuwung ini, yaitu KUPS Perikanan, KUPS Peternakan, dan KUPS Budidaya Madu Kelulut. Dimana telah disaksikan secara langsung budidaya penangkaran Lebah Madu, Silvopasture, dan Silvofishery yang ada di sini.
Oleh karena itu, menyambut baik dan mendukung program persetujuan pengelolaan perhutanan sosial seperti yang dilaksanakan di Desa Tuwung ini. Selain bermanfaat untuk menjaga kelestarian lingkungan hutan, tentu akan mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Menjadi harapan kami, pemberian persetujuan pengelolaan Hutan Desa dapat terus didorong lebih luas di Bumi Tambun Bungai. Apalagi Provinsi Kalteng memiliki sekitar 11,9 juta hektare kawasan hutan, sehingga diharapkan kekayaan hutan tersebut dapat dikelola secara optimal dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Kalteng akan menjadi tetangga terdekat Ibu Kota Nusantara (IKN), diharapkan mampu melestarikan hutan gambut berikut fauna, banyak yang langsung dapat dinikmati seperti beraneka ragam buah hutan serta kayu yang langka perlu untuk dijaga dan dilestarikan.
“Mohon kiranya menjadi perhatian kita bersama karena ini dapat menjadi pendapatan masyarakat sekitar hutan yang menjanjikan, dikarenakan masyarakat modern saat ini ingin sesuatu yang organik dan asli dari alam,” pungkasnya.
Diinformasikan usai mengunjungi Desa Tuwung, Menteri LHK RI beserta rombongan dan Wagub Kalteng bertolak mengunjungi Kelurahan Kereng Bangkirai dan Taman Nasional Sebangau. (ifa/cen)