KUALA KURUN – Sekitar 112 jumlah desa tersebar di wilayah Kabupaten Gunung Mas belum membentuk posko siaga bencana seperti banjir dan lainnya. Karena saat ini sudah masuk musim penghujan, bahkan kedepan akan ada lagi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Untuk itu, Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas Elvie Esie mengharapkan, dengan aparat desa mesti membentuk tim bersiaga bencana. Supaya kedepan, desa bisa selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah secara khusus BPBD kabupaten setempat.
“Semua desa seharusnya membentuk tim siaga bencana, karena mereka bisa langsung berkoordinasi dengan aparat di kecamatan, kabupaten yang leading sektornya BPBD. Sebab bencana saat ini, seperti musim penghujan dan kemungkinan pertengahan tahun dihadapkan ancaman karhutla,” kata Elvie Esie, Kamis (18/1/2024).
Legislator dapil-III meliputi Kecamatan Tewah, Kahut, Damang Batu, dan Miri Manasa ini menyebutkan, dari pengalaman yang sudah dilalui perlu adanya pembentukan sebuah tim di desa agar memberikan data rill terlebih pelaporan. Sebagai contoh, bantuan bisa terkoodinir ke masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Dengan belajar dari pengalaman yang sudah dilalui. Oleh karena di waktu lalu banyak warga kita yang terkena dampak. Untuk itu, harus dilakukan tim siaga bencana di desa,” ujar dia.
Memang sambung dia, pihak dari BPBD telah merencanakan dengan instansi terkait dalam menangani siaga bencana terutama di daerah pedesaan. Apabila, dengan dibentuknya tim semua data kebakaran hingga kebanjiran dapat terdata secara maksimal.
“Kita ketahui kalau BPBD sudah menyurati desa-desa untuk membentuk tim didalam menangani bencana, baik itu karhutla, bahkan banjir, sebab mereka dari BPBD juga terbatas, seperti personel hingga alat mereka,” pungkasnya. (nya/abe)