PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) mengapresiasi kepada 17 perangkat daerah yang sudah mencapai minimal target nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
BACA JUGA: Pj Bupati Buka Forum Satu Data Indonesia
Dalam peraihan nilai dengan Kategori A secara rinci perangkat daerah yang mengalami perkembangan dari tahu sebelumnya yaitu, Sekretariat Daerah (82,20), Inspektorat (82,15), Dinas Lingkungan Hidup (81,45),
Badan Pendapatan Daerah (80,70), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (80,70), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (80,45), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (80,15) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pembangunan (80,15).
Selain itu, Ketua Tim SAKIP Kabupaten Kobar, Juni Gultom melalui Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Setda, Tengku Ali Syahbana berdasarkan evaluasi akhir dari kemenpan RB tahun 2023 dilaporkan Pemkab Kobar mampu meraih nilai AKIP 66,99 dengan kategori B.
“Kenaikan ini jauh lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam rencana pembangunan daerah RPD. Kita hanya naik 0,50 poin dari tahun sebelumnya,” ucapnya.
Dari hasil evaluasi tersebut, Pemkab Kobar masih perlu mengadakan perbaikan. Ali menyebut ada empat hasil evaluasi yang dikeluarkan oleh Kemenpan RB diantaranya, dari hal perencanaan, pengukuran, pelaporan serta evaluasi.
“Untuk mengejar ketertinggalan kita, maka di tahun 2024 kepada Diskominfo, Bapeddalitbang, Inspektorat, BKSDM dan bagian organisasi sekretariat daerah diminta agar segera mengintegrasikan aplikasi SAKIP dan capaian E kinerja sehingga mempermudah kita dalam mengevaluasi capaian kinerja perangkat daerah,” ungkap Ali.
Adapun penyebab terhambatnya implementasi AKIP dijelaskan Ali, sebagian besar penetapan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) tidak dikomunikasikan dengan bagian perencana. Akibatnya, indikator dalam sasaran kinerja pegawai tidak cascade terhadap indikator capaian perangkat daerah.
“Realisasi capaian SKP yang dikumpul masih bersifat formalitas (hanya
pemenuhan administrasi,red). Sebagian besar pegawai belum peduli dengan realisasi capaian kinerja sebab tidak diterapkan Reward dan Punishment yang jelas,” tandas Ali. (fit/nur)