Lulusan UMPR Disebut Kurang Kompeten

UMPR
ILUSTRASI NET

PALANGKA RAYA – Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Apt. Guntur Satrio Pratomo M.Si, angkat bicara terkait pernyataan Plt Direktur Rumah Sakit Advent Palangka Raya, drg. Tiur Simatupang, yang diduga menyebutkan lulusan UMPR kurang berkompeten.

Guntur Satrio mengatakan, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya untuk berdialog dengan Rumah Sakit Advent Palangka Raya. Dan, menyayangkan atas statemen atau pernyataan yang menjustifikasi dunia pendidikan.

“Tidak pantas ada statemen tentang dunia pendidikan yang tidak kita ketahui sepenuhnya,” ucapnya, Selasa (21/11/2023).

Pihaknya pun menjamin lulusan atau alumni UMPR. Dimana terangnya, mahasiswa yang kuliah di UMPR telah melewati proses pendidikan yang standar. Juga fakultas, jurusan dan program studi telah terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional.

“Itu artinya, mahasiswa yang lulus atau yang sudah menjadi alumni dapat dipastikan memiliki kompetensi yang maksimal atau sudah mumpuni dalam bidangnya masing-masing,” tegas Guntur Satrio.

Adanya pernyataan terkait tenaga kerja dari pribumi, Guntur mengatakan, tidak sewajarnya pernyataan itu disampaikan. Bagi lulusan UMPR, dimanapun berada dan bekerja sudah barang tentu akan menjunjung tinggi nama baik institusinya.

“Lulusan kita sudah melalui tahapan proses pendidikan yang tidak mudah. Bahkan terakreditasi. Tidak ada jual beli ijazah,” ucapnya.

Olehnya kata Gubtur, pihaknya berharap unsur pimpinan dari Rumah Sakit Advent Palangka Raya dapat datang ke kampus UMPR dan berdialog terkait persoalan yang ada untuk bisa memberikan klarifikasi.

“Kita ingin sama-sama clear. Kalau lulusan kami dikatakan tidak berkompeten, dimananya tidak kompeten. Kompetensi apa yang diinginkan. Kami juga sudah meminta melalui humas protokol kami untuk memfasilitasi,” terangnya.

Guntur juga menuturkan, bahwa lulusan UMPR ini tidak hanya bekerja di wilayah Kalteng saja. Namun ada yang sampai di luar negeri.

“Artinya, dimananya lulusan kami tidak berkompeten,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMPR, Apt. Nurul Chusna S. Farm, M.Sc, menerangkan bahwa lulusan UMPR sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia bahkan ada yang sampai keluar negeri untuk bekerja.

“Nah terkait lulusan kami ini, kalau dikatakan tidak berkompeten itu seperti apa sih, bisa dilihat lulusan kami saja sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia bahkan Luar Negeri,” ungkapnya.

Ia pun menerangkan, bahwa pada proses kuliah di semester 5 ada Praktik Kerja Lapangan (PKL). Setelah selesai PKL ada proses evaluasi terhadap mahasiswa.

“Nah disini saya ingin sedikit menambahkan sedikit wawasan kepada masyarakat khalayak bahwa universitas kami ini sudah terakreditas B, dan setiap prodinya. Juga pada bagian kesehatan sudah terakreditas,” sebutnya.

Diketahui, adanya permasalahan tersebut lantaran dipicu adanya polemik antara sejumlah karyawan eks Rumah Sakit Advent Palangka Raya dengan pihak manajemen rumah sakit. Dimana eks karyawan rumah sakit tersebut mempertanyakan terkait gaji yang tidak sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. Hingga berujung keluarnya pernyataan terkait kurangnya kompeten tenaga kerja dari lulusan UMPR dan yang berasal dari pribumi.

Berita sebelumnya, Plt Direktur Rumah Sakit Advent Palangka Raya, drg. Tiur Simatupang, menanggapi adanya dugaan intimidasi terhadap para karyawan khususnya pada karyawan pribumi, Tiur dengan tegas mengatakan tidak ada melakukan hal seperti itu.

“Saya ini juga sudah ada dipanggil oleh DAD Kalteng untuk klarifikasi terkait laporan yang dibuat oleh kelima pegawai tersebut,” sebutnya. (ihz/cen)

BACA JUGA: Maksimalkan Penanganan Stunting

BACA JUGA: Pemkab Kotim Apresiasi Perusahaan Membantu Masyarakat sekitar Pelabuhan

BACA JUGA: Ribuan Peserta P3K Ikuti Seleksi

BACA JUGA: Disdagkop Gelar Pelatihan Kerajinan Anyaman