KASONGAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Katingan Pransang, S.Sos membuka Penyuluhan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Guru Non Bahasa Indonesia SLTP Tahun 2023 di Kabupaten Katingan, Senin (6/3/2023).
Kegiatan yang diselenggarakan pihak Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah ini dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan.
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Sekda mengatakan, bahwa bahasa sangat penting dalam pembelajaran. Selain itu, bahasa juga merupakan media atau alat untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa.
“Penguasaan dan kompetensi bahasa yang baik, sangat penting dimiliki oleh guru. Terutama guru Non Bahasa, agar dapat menjalankan tugas rutinnya sebagai pengajar di sekolah,” jelasnya.
Disampaikannya, bahwa keterampilan berbahasa juga dapat digunakan guru saat penyusunan karya ilmiah populer. Keterampilan berbahasa ini, dapat membantu guru menciptakan karya ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Hal tersebut dapat menambah kemudahan tentunya, terutama bagi guru non Bahasa Indonesia,” ujar Pransang.
Selain itu, lanjutnya, keterampilan berbahasa dapat digunakan guru saat mengerjakan tugas di luar tugas rutinnya sebagai pengajar. Seperti menulis surat, membuat modul pembelajaran, membuat media pembelajaran dan lain sebagainya.
“Keterampilan berbahasa yang baik dan benar, akan memberikan kemudahan dalam menyampaikan maksud kepada pembaca,” kata sekda.
Diungkapkannya pula, bahwa sebagai penutur Bahasa Indonesia harus dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, terutama dalam situasi formal.
“Diharapkan seluruh peserta dapat menyimak dan mengikuti kegiatan ini dengan sebaik mungkin, agar dapat bermanfaat setelahnya,” pesan Pransang.
Melalui kegiatan ini, Sekda mengharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan pengetahuan guru dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Semoga setelah kegiatan ini berakhir, tersedia wadah diskusi bagi pengembangan dan peningkatan kemahiran guru non bahasa. Kemudian juga, adanya apresiasi dan sikap positif guru non bahasa terhadap Bahasa Indonesia yang semakin meningkat,” imbuhnya. (ndi)