PURUK CAHU – Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura) komitmen untuk terus meningkatkan peran penting posyandu di setiap desa dalam upaya pencegahan stunting. Hal itu disampaikannya belum lama ini di kegiatan pelatihan kader posyandu di Kota Puruk Cahu.
Bupati Murung Raya Perdie M. Yoseph mengatakan, kunci pencegahan dan penanganan kasus stunting adalah di 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK), sehingga perhatian kepada ibu hamil dan balita di bawah dua tahun (Baduta) perlu terus diupayakan.
“Peran Posyandu dalam pencegahan dan penanggulangan stunting sangat lah penting, khususnya upaya pencegahan stunting pada masa balita. Melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita dilakukan melalui pengisian kurva KMS, balita mengalami permasalahan pertumbuhan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga tidak jatuh pada permasalahan pertumbuhan kronis atau stunting,” kata Bupati Perdie.
Perdie juga berharap, peran aktif di tingkat desa atau kelurahan, bidan dan petugas gizi Puskesmas bersama dengan kader di masing-masing desa atau kelurahan untuk melakukan penelusuran terhadap bayi dan balita yang berpotensi stunting. Yaitu Balita 2 bulan berturut-turut Berat Badan Tidak Naik, Balita dengan Gizi Buruk dan Gizi Kurang, Balita penderita penyakit kronis TBC dan Alergi serta Balita dengan gangguan metabolisme.
“Para kader posyandu saya harapkan, berperan aktif untuk memantau dan mengambil langkah-langkah nyata di lapangan. Berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan maupun dinas teknis terkait untuk masalah gizi buruk di desa,” pungkasnya. (udi/abe)