PALANGKARAYA – Kericuhan yang terjadi di Halaman Kantor Gubernur Kalteng antara petugas keamanan dan massa dari Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM) menimbulkan korban, Senin (14/11/2022).
Aksi unjuk rasa yang menuntut evaluasi kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng ini merupakan aksi GERAM jilid III.
Demonstrasi yang awalnya berjalan aman dan kondusif itu mulai memanas dan berakhir ricuh setelah massa gagal menurunkan bendera setengah tiang.
Petugas Satpol PP yang saat itu mengamankan terlibat aksi dorong dengan massa yang mengakibatkan situasi menjadi keos.
Tiga mahasiswa dan seorang anggota Satpol PP Kalteng mengalami luka dan harus mendapatkan pertolongan medis ke RSUD Doris Sylvanus.
Enrico, massa yang turut menjadi korban dalam kericuhan itu menyebutkan, bahwa dirinya menjadi korban kekerasan petugas saat hendak menghalau teman-temannya yang tengah dorong-dorongan dengan petugas.
“Ketika itu tiba-tiba saya ditarik oleh anggota Satpol PP dan saya diinjak-injak. Tidak hanya anggota Satpol PP, juga ada pegawai pemda yang memakai seragam dinas warna cokelat,” katanya.
Ia menuturkan, injakan demi injakan ia terima saat dirinya terjatuh. Akibat kejadian itu ia mendapat sejumlah luka memar dan pipi berdarah.
“Saya akan laporkan, karna saya tidak memukul sama sekali, saya akan laporkan pihak Satpol PP dan pihak pemda,” tandasnya.
Hal senada disampaikan oleh Koordinator Lapangan, Beni Andriano. Ia menyebutkan, bahwa dari hasil aksi yang didapatkan kali ini, pihaknya akan kembali lagi menggelar hal serupa dan membawa massa yang lebih banyak.
“Kami akan datang lagi dan menuntut atas apa yang telah terjadi pada hari ini,” pungkasnya. (rdo/cen)
BACA JUGA : Demo Gubernur Kalteng Berakhir Ricuh Antara Mahasiswa dan Aparat
BACA JUGA : Kepala Satpol PP Berdalih Tak Sengaja Injak Kepala Mahasiswa saat Aksi Berlangsung Keos