PALANGKARAYA – Purun merupakan salah satu tanaman tumbuh liar di dekat air atau rawa gambut. Purun banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan seperti tikar, tas, dompet, sandal dan lain-lain.
Kerajinan dengan bahan dasar purun ini hampir tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kalteng. Untuk itu perlu dikembangkan terus keberadaanya dan sumber daya manusia para pengrajinnya.
Melihat dari pada hal tersebut, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi perajin anyaman Purun, Dekranasda Kota Palangkaraya menyelenggarakan Pelatihan Inovasi Kerajinan Purun di Hotel Dandang Tingang, Rabu (26/10/2022).
Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Ketua Dekranasda Kota Palangka Raya, Avina Fairid Naparin. Dalam sambutannya, Avina menyampaikan bahwa pelatihan yang dilaksanakan tersebut bertujuan untuk mengembangkan inovasi anyaman purun guna mendorong penambahan penghasilan bagi para pengrajin.
“Adapun Pelatihan Inovasi Kerajian Purun ini diadakan selama 4 (empat) hari dengan materi pelatihan meliputi, pengenalan alat dan bahan, praktik membuat inovasi, foto produk, hingga pembuatan market place,” ucap Avina.
Sementara itu, narasumber yang ditunjuk pada pelatihan ini berasal dari Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar Banjarmasin.
Avina berpesan agar para perajin terus mengembangkan inovasi kerajinan yang ditekuni hingga menghasilkan variasi yang lebih beranekaragam, dan mampu berdaya saing hingga banyak diminati oleh masyarakat.
Pelatihan ini digelar terdiri dari 20 orang yang berasal dari IKM pengrajin Purun di Palangkaraya dengan menghadirkan narasumber dari dari Yayasan Rumah Kreatif Banjarmasin, Anas Aripin.
Ia menyebutkan, bahwa Dekranasda terus berusaha dalam mengembangkan produk unggulan di Kota Palangkaraya agar memiliki potensi pemasaran dan peningkatkan kualitas serta nilai tambah produk agar dapat bersaing.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan inovasi pengetahuan dan wawasan bagi para pengrajin tentang produk unggulan Kota Palangkaraya berupa kerajinan anyaman purun.
“Harapan saya melalui kegiatan ini dapat mendorong penambahan penghasilan bagi pelaku usaha yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat serta meningkatkan ketahanan,” tuturnya.
Diakhir sambutannya, Avina berpesan agar seluruh peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan serius sehingga nantinya dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari pelatih dengan menginovasi kerajinan anyaman purun dengan variasi yang lebih beranekaragam. (rdo/cen)