KUALA KURUN – Saat ini, kondisi ruas jalan Trans Palangka Raya – Kurun mengalami lumpuh. Pasalnya di dekat Jembatan Batu Mahasur sedang dilakukan perbaikan akibat terjadinya longsoran. Karena itu lah, pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) meminta, dengan truk angkutan berat agar tidak melalui jalur tersebut.
Sekretaris Komisi II DPRD Gumas Rayaniatie Djangkan mengatakan, karena kondisi pada ruas jalan tersebut, sedang dilakukan penanganan oleh pihak terkait. Sehingga, dapat mempermudah para pelaksana dalam melakukan pekerjaan dan perbaikan di Jalan Kurun – Palangka Raya ini.
“Saya sangat prihatin sekali dengan kondisi jalan ini. Saya berharap, kepada angkutan lalulintas yang lalu lalang melalui jalan ini, tolong ada itikad baik dalam menghadapi kondisi jalan yang rusak seperti longsor ini. Untuk angkutan berat jangan dulu dilalui karena kita tahu semua terjadi perbaikan akibat jalan ini longsor,” ujar Rayaniatie Djangkan, Kamis (20/10).
Ia juga mengingatkan, kepada pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar segera melakukan koordinasi baik itu pusat maupun provinsi Kalteng, dalam rangka segera dilakukan penanganan khususnya di jalan vital tersebut.
Selain itu, katanya, jalan alternatif hanya melalui feri khususnya di Tumbang Hakau dan Kurun. Tetapi, untuk feri yang masih layak untuk angkutan berat hanya melalui desa tersebut. Namun, kendala di ada beberapa jembatan yang bahanya hanya dari kayu.
“Yang kita juga, kondisi dari jembatan yang ada di Desa Miwan dan Konjoi yang memang berbahaya kalau muatan yang terlalu berat. Karena itu perhatikan dulu muatan mereka,” ujarnya.
Karena itu, pesan dia, kepada masyarakat yang ada di wilayah setempat agar bisa memahami kondisi yang terjadi sekarang ini. Karena memang ada yang tidak bisa dipungkiri kejadian jalan Kurun Palangka Raya ini longsor, sehingga perlu adanya kesadaran dari setiap pengguna jalan.
“Kita harapkan, dukungan dari semua pihak para donatur maupun para PBS-PBS di wilayah Gumas ini. Mereka punya tanggung jawab dan rasa prihatin untuk perbaiki jalan kita ini,” harapnya.
Sementara itu, Konsultan dari Perusahaan Viktor menjelaskan, penanganan jalan tersebut sebenarnya merupakan darurat saja. Maka kemungkinan di tahun 2023 ada penanganan yang permanen. Karena hal itu membutuhkan desain.
“Kita mungkin akan melakukan penyelidikan tanan mungkin juga melakukan beberapa titik borink, karena kita melihat kedalamannya cukup dalam. Maka dari data itu yang akan muncul bisa ada solusi perbaikan itu,” pungkasnya. (nya/abe)