Pemilik Cafe King Rizhuly Bantah Isu LGBT

PALANGKARAYA – Kabar viral mengenai aktivitas kaum Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) yang bersarang di Cafe King Rizhuly, Kota Palangkaraya, ditepis oleh pihak pengelola.

Pihak pengelola kafe akhirnya buka suara mengenai isu viral yang menyatakan bahwa King Rizhuly diduga menjadi sarang LGBT. Mereka menjelaskan, bahwa video yang beredar merupakan kesalahpahaman masyarakat yang menduga perilaku para pengunjung kafe layaknya kaum LGBT.

“Adapun mereka yang pegang-pegang temannya, itu karena ada keributan dan tindakan itu untuk menyabarkan pihak yang sedang ada masalah agar tidak terjadi perkelahian dan sebagainya,” kata Suel sebagai pemilik kafe.

Video yang mempertontonkan suasana kafe yang cukup ramai itu sempat heboh, karena adanya dugaan dua lelaki sedang berciuman. Suel menjelaskan bahwa pengunjung yang terekam itu sedang berbicara secara dekat karena musik yang cukup nyaring.

“Untuk kedengaran saat berbicara sehingga didekatkan dengan telinga. Jadi itu bukan ciuman,” jelasnya.

Disamping itu, para pengunjung yang telah terpengaruh minuman keras yang disediakan kafe cenderung bertingkah layaknya orang mabuk dan mudah tersinggung.

Diakui Suel, adanya isu viral ini langsung berimbas kepada aktivitas dan omset yang langsung sepi dan mengalami penurunan.

Hal ini disinyalir karena adanya stigma negatif yang timbul setelah adanya dugaan aktivitas kaum LGBT di kafe tersebut, yang tak sungkan untuk bermesaraan, berpelukan bahkan berciuman di area publik.

Mengenai isu viral ini, pihak terkait baik dari Kelurahan Kereng Bangkirai, Polsek dan Danramil Sabangau serta Bidhumas Polda Kalteng datang untuk bertemu pengelola kafe tersebut.

Kapolsek Sabangau Ipda Ali Mahfud mengungkapkan, pihaknya telah berdialog dengan pengelola kafe dan telah melihat secara seksama video viral di Cafe King Rizhuly.

“Setelah saya bertemu dengan pengelola, memang benar adanya terjadi kesalahpahaman dalam menyajikan video tersebut. Jadi video direkam itu saat terjadi adanya keributan. Lalu dilerai oleh petugas keamanan dari pihak kafe ini,” sebutnya.

Lanjutnya, berdasarkan pandangan itu bahwa bukan merupakan tindakan berciuman apalagi berpelukan. Hal itu, adalah bermaksud untuk meredam agar tidak terjadi perkelahian lebih lanjut lagi

“Kemungkinan ada antara pengunjung yang terjadi keributan. Dari kepolisian mungkin kedepannya akan melakukan antisipasi dengan patroli bersama,” pungkasnya. (rdo/cen)