fbpx

Dewan Kalteng Pelajari Potensi Komoditas Pertanian di Jawa Timur

Dewan Kalteng Pelajari
Anggota Komisi II DPRD Kalteng Natalia

PALANGKA RAYA – Potensi pertanian dalam arti luas kedepan harus terus digali. Hal itu dalam rangka meningkatkan sumber mata pencaharian masyarakat. Berkaitan itu, jajaran Komisi II DPRD Kalteng membidangi sumber daya alam (SDA) salah satunya sektor pertanian melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Kota Batu, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

“Saat kami ke Kota Batu, Malang, Jawa Timur ada beberapa hal yang menarik, khususnya terkait strategi pengembangan Agribisnis dan kawasan Agropolitan sebagai pendorong ekonomi wilayah,” ucap Anggota Komisi II DPRD Kalteng Natalia, belum lama ini.

Srikandi Partai Hanura Kalteng ini mengatakan, bahwa strategi pengembangan Agribisnis dan kawasan Agropolitan di Kota Batu, sesuatu yang menarik cukup menarik di pelajari dan bisa menjadi acuan bagi Kalimantan Tengah dalam upaya yang sama mengembangkan berbagai potensi pertanian sistem terpadu khususnya dalam pengembangan arobisnis dan agropolitan di daerah.

“Komoditas pertanian Kota Batu cukup bagus. Berbagai hasil pertanian di olah menjadi berbagai produg makanan ringan, salah satunya pengolahan jajanan ringan yakni keripik,” ungkapnya.

Demikian juga pada pengembangan sektor agropolitan di Kota Batu Malang ucap Natalia, juga sudah sangat terkenal, sehingga menjadi salah satu daya tarik atau tujuan kunjungan kajibanding berbagai dinas dan juga tujuan wisata masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.

Dijelaskan wakil rakyat asal pemilihan Kalteng I Palangka Raya, Katingan dan Gunung Mas ini bahwa saat kunker pihak cukup banyak mendapat informasi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu.

Termasuk dari hasil kunjungan kerja ke lapangan khususnya ke kawasan Agrowisata Pertanian atau Perkebunan di Kota Batu.

Disampaikan, bahwa Kawasan Agropolitan Kota Batu adalah kawasan agribisnis atau usaha pertanian dalam arti luas yang memiliki fasilitas perkotaan yang cukup berkembang dengan baik.

Dimana Kota Batu adalah daerah yang telah berhasil dalam pengembangan Kawasan Agropolitan dan agribisnis.

Dikatakan Natalia, yang juga anggota Fraksi Gabungan DPRD Kalteng ini bahwa pemerintah daerah Kota Batu terbilang sukses dalam sistem pertanian terpadu, sehingga bisa dicontoh oleh Kalteng.

Dimana sistem pertanian terpadu merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan sub sektor pertanian seperti tanaman, ternak dan ikan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya basik lahan, manusia dan faktor tumbuh lain, serta kemandirian, dan kesejahteraan petani.

Dijelaskan juga, bahwa pemkab setempat juga memberikan bantuan bibit tanaman pangan atau hortikultura beserta saprodinya untuk pemanfaatan lahan untuk mencukupi ketersediaan pangan. Sekaligus mendongkrak produktivitas hasil pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Dijelaskan, bahwa pemberian bantuan saprodi pertanian dalam upaya membantu mengurangi dampak akibat pandemi terhadap pengendalian penyakit yang berimbas pada pemasaran hasil pertanian.

Mereka juga tutur Natalia juga melakukan realokasi anggaran yang lebih besar untuk dialokasikan berupa bantuan benih atau bibit dan saprodi.

Kemudian juga mengoptimalkan seluruh lahan pertanian dengan pemanfaatan lahan tidur yang masih belum dimanfaatkan secara optimal dan intensifikasi pekarangan melalui pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk budi daya lahan pekarangan maupun pengolahan hasilnya. (rul/abe)

DMCA.com Protection Status