PALANGKA RAYA – Upaya penangkapan monyet ekor panjang yang telah menyerang enam warga di Jalan Ahmad Yani, kompleks belakang PDAM, Kota Palangka Raya, terus dilakukan DPKP Palangka Raya dan BKSDA Kalteng.
Sejauh ini setelah kembali menyerang warga pada Rabu (5/1/2022), kini monyet liar tersebut belum kembali terlihat.
Kepala BKSDA Kalteng, Nur Patria Kurniawan, mengatakan secara spesifik penyerangan primata kepada manusia bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi monyet liar tersebut menyerang warga. Pertama karena dalam masa waktu birahi, lalu terkena penyakit rabies dan juga kebiasaan diberi makan oleh warga.
Kemudian, kebiasaan diberi makan oleh manusia juga bisa berdampak pada perilaku primata itu sendiri. Yang tadinya mampu mencari makan, namun kemudian tergantung dari pemberian.
“Karena itu sangat penting mengedukasi masyarakat agar tidak memberi makan satwa liar karena mampu merubah perilaku dari hewan itu sendiri,” katanya.
Untuk menangkap monyet ekor panjang itu, lanjutnya, terdapat cara tersendiri jika melihat dari kebiasaan hewan. Khusus pada monyet ekor panjang biasanya bergerak sepanjang hari. Penangkapan hanya bisa dilakukan menanti monyet itu istirahat atau tidur.
“Makanya nanti petugas kita akan menanti saat monyet itu terlihat dan beristirahat baru bisa dilakukan penangkapan,” jelasnya. (rdo/cen)
BACA JUGA : Kera Liar Gigit Jari Lima Bocah di Kompleks Perumahan Belakang PDAM
BACA JUGA : Korban Gigitan Kera Liar Bertambah