TAMIANG LAYANG – Kabupaten Barito Timur (Bartim) melalui Ikatan Guru Indonesia (IGI) terpilih dan memenuhi syarat sebagai salah satu wilayah menjadi sasaran untuk menjalankan Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbudristek. Selain Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Gunung Mas.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur, Sabai, menyambut baik dan mengapresiasi POP, yang sudah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Barito Timur Nomor: 421.2 /2161/ SET.2 /DISDIK/2021. Dalam SK tersebut menugaskan 15 sekolah sasaran yang terdiri kepala sekolah satu, guru kelas atas dan satu guru kelas bawah, untuk mengikuti pembinaan sebagai penggerak di sekolah masing-masing.
“Kabupaten Bartim memiliki tiga instruktur daerah yang dipilih yaitu, Poluster dari unsur kepala sekolah, Budi Istanto guru kelas atas dan Sri Maheti guru kelas bawah, untuk melakukan pembinaan kepada 15 sekolah dasar sasaran yang dipilih Kemdikbudristek,”katanya kepada awak media, Rabu (27/10/2021).
Terpisah, Ketua Pengurus IGI Kabupaten Barito Timur, Yuli Rinawati, mengatakan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, mengungkapkan POP merupakan bentuk inisiasi agar kementerian dapat belajar dari masyarakat penggerak pendidikan.
“Program ini ditujukan untuk bermitra dengan penggerak pendidikan dan menemukan inovasi-inovasi yang bisa dipelajari lalu diterapkan dalam skala nasional,” terangnya.
Yuli berharap, agar POP dapat memberdayakan dan melibatkan masyarakat yang memiliki model-model pelatihan kepada guru dan kepala sekolah yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
“Jiwa dan roh dari POP sesungguhnya adalah membangun kemitraan dan kegotongroyongan antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan untuk memajukan pendidikan Indonesia,”ujarnya.
Yuli mengatakan, berdasarkan hasil rakornas beberapa waktu yang lalu Kemendikbudristrek telah mengevaluasi ormas pelaksana POP meliputi evaluasi administrasi, teknis substantif, dan verifikasi lapangan.
Tercatat, ada 156 organisasi dengan 183 jumlah proposal kegiatan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya. Dan 2 ormas yaitu Tanoto Fundation dan Yayasan Putera Sampoerna memilih skema pembiayaan mandiri dan matching fund.
“Semoga melalui POP Pendidikan Kabupaten Barito Timur semakin bermutu dan berkarakter,” tandasnya.(ell/cen)