Tim Kalteng Putri Gagal Curi Poin di Laga Perdana

tim kalteng putri
Laga perdana cabor sepak bola Kalteng Putri yang gagal mencuri poin di PON XX Papua. Foto: Ist.

PALANGKA RAYA – Tim dari cabang olahraga (Cabor) sepak bola Kalteng Putri gagal curi poin di laga perdana Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Laskar srikandi asal Bumi Tambun Bungai-julukan Kalteng ini dikalahkan tim Bangka Belitung, dengan skor  telak 3-0, di Stadion Katapal, Merauke, Selasa (5/12/2021) pagi.

Sejak peluit babak pertama dibunyikan, tim besutan pelatih Marali ini seolah tidak mampu mengimbangi permainan dari anak-anak Bangka Belitung, yang selalu tampil menyerang dan terus menekan.

Baru memasuki menit ke-13, pemain nomor punggung 7 Jasmine S.W Cahyono berhasil menjebol gawang Krisda Marharith Arobaya.

Kemudian disusul gol kedua dimenit ke-39 oleh pemain punggung Elia Rosalina. Skor 2-0 ini bertahan hingga babak pertama berakhir.

Pada babak berikutnya, pemain Kalteng Putri baru bisa bermain lebih bagus dan sedikit agresif. Bahkan pemain tengah, Mey Putri Selpia nyaris menjebol gawang lawan dengan tendangan jarak jauh.

Namun dewi fortuna tetap tidak berpihak kepada tim asal Kalimantan Tengah. Justru sebaliknya dimenit ke-82, pemain Bangka Belitung semakin mengungguli dengan tambahan gol di menit 82, dari pemain punggung 17, Fifi Oktavia Riski.

Pelatih Sepakbola Kalteng Putri Marali menyatakan kelemahan pemainnya karena  karena pengaruh mental anak asuhnya di babak pertama.

“Mental anak-anak bagus di babak kedua. Babak pertama pengaruh mental. Babak kedua saya ubah dari penguasaan teknik hampir mengimbangi. Kita hanya kecolongan satu,” ujar Marali.

Marali pun berharap pada pertandingan kedua melawan DKI Jakarta, anak asuhnya lebih siap secara mental sehingga tidak keteteran seperti melawan Bangka Belitung.

Salah satu Asisten Manejer Hatir Sata Tarigan mengatakan, faktor kekalahan Kalteng Putri, karena kurangnya jam terbang dan sedikit demam panggung.

Kalau berbicara skil, sebut Hatir cukup seimbang. Tetapi sayang kerjasama tim dan kordinasi di lapangan, yang tidak ada saat mereka bertanding. (rdo/cen)