PALANGKA RAYA – Meski debit air diruas jalan Trans Kalimantan, Palangka Raya-Bukit Rawi, Rabu (15/9/2021), sudah berangsur turun. Namun antrean panjang kendaraan masih mengular.
Diperlukan waktu berjam-jam untuk warga keluar dari banjir yang diperkirakan kurang lebih 400 meter tersebut.
Kapolsek Kahayan Tengah, Iptu Rozikin, menyampaikan ketinggian air sudah menurun. Kini ketinggian air 30 centimeter dengan panjang banjir yang merendam jalan sejauh 400 meter.
Kendati demikian kata Kapolsek, pihaknya masih memberlakukan sistem buka tutup jalur untuk mengurai kemacetan yang terjadi, sejauh ini dampak dari adanya banjir membuat kemacetan sepanjang 1 Km.
“Arus lalu lintas padat merayap, kita lihat situasi, kalau padat harus menggunakan sistem buka tutup jalur,” jelas Kapolsek saat temui dilokasi banjir.
Padatnya arus lalu lintas membuat pihaknya terpaksa memberlakukan rekayasa lalu lintas.
“Kita tutup arah Palangka Raya, setelah arah Palangka Raya selesai kita tutup dari arah Kuala Kurun,” jelasnya.
Rozikin menjelaskan, dalam kondisi normal, estimasi waktu masyarakat dapat melintas di jalan tersebut dalam jarak 3 Km itu hanya membutuhkan waktu 3 menit. Namun, dengan adanya banjir ini harus memakan waktu 30-60 menit.
Bahkan, karena kondisi arus lalu lintas yang padat merayap dan buka tutup jalur. Perjalanan yang tersendat akibat rendaman banjir ini harus memakan waktu hingga 2 sampai 3 jam.
“1 jam sampai 2 jam ngantrenya. Kita mengikuti situasi, ketika situasi padat bisa 2 jam. Makanya kita lihat kepadatan arus lalu lintas. Kadang-kadang juga lenggang, kadang-kadang juga padat,” katanya.
Menurutnya, kemacetan ini juga tak luput dari banyaknya masyarakat yang hendak melintas. Yang akhirnya membuat estimasi waktu untuk melintas bisa berjam-jam.
“Ketika kepadatan lengah, paling cepat hanya membutuhkan 30 menit untuk lewat. Siang hari ini cukup luar biasa, kemacetan mengular sekitar 500 meter,” bebernya.
Walaupun banjir sudah mulai surut sedikit demi sedikit, hanya beberapa kendaraan saja yang boleh lewat. Karena banyaknya kerusakan jalan, bahkan dapat menimbulkan mobil terperosok maupun kecelakaan lalu lintas.
“Pada intinya kita tetap antisipasi dan mencegah terjadinya kecelakaan. Bagi masyarakat juga saya imbau tetap hari-hati dan bersabar ketika melintas,” tandas Rozikin.
Salah satu pengemudi mobil yang berasal dari arah Kuala Kurun yang hendak ke arah Kota Palangka Raya mengaku dirinya telah mengalami macet selama 3 jam.
“Iya harus mengantri 2,5 sampai 3 jam, kita lewatnya juga harus hati-hati banyak lubang di tengah ruas jalan yang tergenang,” kata Yudi. (rdo/cen)