PALANGKA RAYA – Wabah pandemi Covid-19 yang juga melanda Kalimantan Tengah (Kalteng) berdampak pada sejumlah sektor, yang salah satunya bidang pendidikan. Terkait bidang ini, pihak DPRD Kalteng meminta agar pemerintah memperhatikan metode pembelajaran dimasa pandemi, khususnya di daedah pelosok.
Anggota DPRD Kalteng, Ferry Khaidir meminta pemerintah untuk perhatikan metode pembelajaran bagi siswa didik khususnya yang berada di pelosok. Politisi muda dari PDI Perjuangan Kalteng ini menilai, saat ini dampak dari pembelajaran secara Dalam Jaringan (Daring) dianggap tidak efektif, terlebih bagi para siswa yang ada di pedalaman.
“Salah satu kondisi yang ditemukan di Kecamatan Suling Tambun dan Seruyan Hulu saat kunjungan ke Dapil II beberapa waktu lalu. Siswa kesulitan dalam melaksanakan sekolah daring, bahkan ada yang tidak melaksanakan aktivitas belajar. Kondisi ini tentu akan berdampak pada peningkatan SDM daerah tersebut,” jelasnya.
Terkait kondisi metode pembelajara ini, dirinya mengaku merasa khawatir dengan kondisi tersebut. Bahkan, dia juga menyakini bahwa kondisi tersebut juga terjadi di daerah pelosok lainnya.
“Saya perhatikan, faktor mobilitas, sarana penunjuang masyarakat pelosok masih perlu perlu diperhatikan. Disini semua elemen masyarakat, baik itu pemerintah provinsi, kabuapaten, desa hingga pelaku usaha swasta perlu untuk duduk bersama menangani kondisi ini” sebutnya.
Lebih lanjut, Ferry mengungkapkan hal yang memprihatinkan baginya ialah tingkat kedisiplinan anak usia sekolah yang kini dianggap semakin menurun.
“Kalau memang bisa, usul saya pembelajaran dibagi secara zonanya saja. Seperti memperhatikan mobilitas masyarakat yang hanya di seputaran desa saja, maka saya rasa bisa dilakukan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan ketata,” sarannya.
Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat di tingkat pemerintahan Desa, untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat tetap mendukung himbauan pemerintah terkait penanganan Covid-19. (rul/bud)