Ngopi di Atas Roda: Kisah Kombi Oranye yang Disulap Jadi Kedai Kopi

kedai kopi
Barista Sakuyan OTW saat melayani pembeli ketika mangkal di Kantor Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (15/9/2025). Foto: Ifa

DI tengah padatnya ritme kerja perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, aroma kopi segar tiba-tiba menyeruak dari sebuah mobil tua berwarna oranye. Bukan sembarang mobil, melainkan Volkswagen Kombi bergaya retro yang disulap menjadi kedai kopi berjalan.

Itulah Sakuyan OTW, usaha unik milik Nicky Sakuyan (40). Mobil klasik yang biasanya hanya jadi pajangan, kini menjelma menjadi coffee shop mobile dengan nuansa vintage, lengkap dengan senyum ramah sang barista dan aroma kopi yang menggoda.

“Awalnya cuma buat event wedding aja. Kita dekor VW Kombi ini, jualan kopi sebagai pelengkap suasana. Tapi ternyata responnya bagus banget,” tutur Nicky sambil menyeka gelas kopi yang baru disajikan, Senin (15/9/25).

Berawal dari dekorasi acara pernikahan, Nicky kemudian serius mengubah VW Kombi tuanya menjadi kedai kopi fungsional. Ia mengakui biaya modifikasi tidak kecil, sebab mobil harus menampung mesin espresso, perlengkapan barista, hingga ruang penyimpanan tanpa menghilangkan daya tarik vintage.

“Biayanya lumayan, tapi worth it. Karena ini bukan cuma tempat jualan, tapi juga branding. Orang datang bukan cuma karena kopinya, tapi juga pengalamannya,” jelas Nicky.

Keunggulan utama Sakuyan OTW adalah mobilitas. Pagi hingga siang, Kombi oranye ini biasa “mangkal” di kawasan kantor Pemerintah Provinsi. Menjelang sore, ia bisa berpindah ke event komunitas, pasar malam, hingga pesta pernikahan.

“Kita fleksibel. Kalau pagi di Pemprov, sore bisa pindah ke lokasi lain. Pernah juga diajak ke event di Rumah Betang, bahkan wedding outdoor,” ungkap Nicky.

Konsep Sakuyan OTW merupakan versi bergerak dari kafe utamanya, Sakuyan Coffee Shop. Kehadirannya menjadi simbol bagaimana usaha kuliner bisa tetap adaptif tanpa kehilangan identitas.

Bagi Nicky, usaha ini bukan sekadar kendaraan untuk berjualan, tapi juga ruang ekspresi. “Banyak orang jualan kopi. Tapi bagaimana bikin beda, itu tantangannya. Saya suka mobil vintage, saya suka kopi. Dua-duanya saya gabungkan jadi satu,” ucapnya dengan senyum puas.

Tak heran, Sakuyan OTW bukan hanya tempat ngopi, melainkan juga spot Instagramable yang kerap jadi latar unggahan pengunjung.

Di era serba digital, kedai kopi berjalan ini justru hadir dengan pendekatan membumi: menyajikan kopi dari hati, dari balik mobil tua yang penuh cerita. (*)

Penulis: Siti Nur Marifa

Editor: Vinsensius

BACA JUGA : Dari Tanaman Merambat Jadi Teh Herbal Bunga Telang, Jadi Sumber Rezeki