MENYUSURI aliran Sungai Kahayan dari atas kapal susur sungai menjadi pengalaman yang berbeda. Riak air yang tenang, pemandangan kota, hingga kemegahan Jembatan Kahayan menjadikan wisata ini sebagai salah satu daya tarik utama di Palangka Raya.
Sensasi itu terasa semakin istimewa ketika matahari mulai condong ke barat. Warna jingga senja memantul di permukaan sungai, menghadirkan panorama yang memanjakan mata. Dari atas kapal, wisatawan juga bisa menyaksikan hijaunya pepohonan di sepanjang bantaran sungai, bahkan sesekali melihat aktivitas warga Dayak yang tinggal di tepian.
Bagi sebagian orang, perjalanan singkat ini juga bisa dimanfaatkan untuk memancing ikan di pinggiran, atau sekadar menikmati suasana tenang sambil ditemani semilir angin sungai.
Raumi (39), salah satu pengelola kapal susur sungai di Dermaga Rambang, mengatakan bahwa wisata ini terbuka untuk semua kalangan dengan harga yang ramah di kantong.
“Untuk perorangan dewasa tarifnya Rp25 ribu, anak-anak Rp15 ribu. Rutenya dari Dermaga Rambang sampai ke bawah Jembatan Kahayan. Kalau akhir pekan biasanya lebih ramai. Minimal 20 orang baru berangkat, durasi perjalanan sekitar 35 menit,” jelasnya, Selasa (26/8/25).
Ia menambahkan, bagi yang ingin memastikan tempat, bisa melakukan pemesanan melalui nomor ponsel yang ia sediakan 0858-2192-4497.
Wisata susur sungai ini juga memberi dampak ekonomi bagi warga sekitar. Di area dermaga, berjajar pedagang yang menjual aneka kuliner, mulai dari makanan bakaran, bakso, STMJ, hingga camilan ringan.
Sri Wahyuni (45), salah satu pedagang, mengaku dagangannya semakin laris sejak wisata kapal beroperasi.
“Kalau sore apalagi akhir pekan, pengunjung ramai. Banyak yang mampir beli minuman hangat atau makanan bakaran. Alhamdulillah, usaha kami ikut terbantu,” ucapnya.
Tak hanya warga luar kota, wisata ini juga menjadi favorit warga Palangka Raya. Dedi (27), misalnya, sengaja membawa keluarganya menikmati sore di Sungai Kahayan.
“Naik kapal sore-sore sambil lihat matahari terbenam itu indah sekali. Anak-anak juga senang, harganya murah, dan setelah turun bisa langsung makan jajanan UMKM di sini,” tuturnya.
Kini, Dermaga Rambang bukan hanya tempat singgah perahu. Perlahan, ia menjelma menjadi ruang rekreasi keluarga dengan suasana khas sungai yang menenangkan, lengkap dengan kuliner lokal yang menggoda. (*)
Penulis: Siti Nur Marifa
Editor: Vinsensius
BACA JUGA : Langkah Kecil Penjaga Budaya