Ayah Bejat di Murung Raya Cabuli Putri Kandungnya Berkali-kali

putri kandung
Ilustrasi

PURUK CAHU – Polsek Murung berhasil mengamankan M (45) seorang tersangka dugaan kasus pencabulan terhadap putri kanundungnya yang masih di bawah umur dikediamannya pada Selasa (13/5/2025) lalu.

Kapolres Murung Raya AKBP Franky M Monathen SIK melalui Kapolsek Murung Ipda Yakobus Riko, membenarkan penangkapan tersebut setelah mendapatkan laporan dari mantan isteri dari terduga pelaku sekaligus ibu kandung dari korban pelecehan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan perbuatan asusila terbongkar setelah ibu korban meminta putri kandungnya ini untuk tinggal bersama pelaku yang juga ayah kandung korban.

“Dari keterangan ibu korban, saat meminta anaknya untuk tinggal bersama bapaknya karena ingin bekerja, ibu ini bingung dan curiga atas sikap anaknya menolak permintaan tersebut dengan ekspresi ketakutan sambil menangis,” kata Kapolsek Murung, Rabu (14/5/2025).

Korban menceritakan alasannya enggan tinggal bersama ayahnya. Lantaran menolak dan begitu bejatnya perlakuan ayah kandungnya ini yang dilakukan sebanyak tiga kali di dalam kamar pelaku pun akhirnya terungkap.

“Pelaku melakukan aksi bejatnya ini sebanyak tiga kali, sejak 25 Februari 2025 tengah malam saat korban sedang tidur di kamar bersama adik-adiknya, kemudian pelaku kembali mengulangi lagi perbuatannya pada malam 26 – 27 Februari, dengan cara meraba, meremas bagian sensitif tubuh anaknya ini hingga menggesek serta mencoba memasukan alat kelaminnya ke organ vital korban,” ungkap Ipda Yakobus Riko.

Terduga pelaku yang diketahui bekerja di salah satu perusahaan tambang di Murung Raya ini telah ditahan di rutan Mapolsek Murung untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Atas perbuatannya ini, pelaku bakal diancam dengan Undang – Undang Tindak Pidana perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 ayat (1), ayat (2) nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang-undang Jo Pasal 76e Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak, diancam kurungan penjara minimal 5 tahun. (udi/cen)

BACA JUGA : Kapolres Mura AKBP Franky M Monathen Disambut Prosesi Adat Dayak Siang