KASONGAN – Saat ini Kabupaten Katingan masih menghadapi permasalahan gizi, terutama pada anak usia di bawah 5 tahun.
Berdasarkan hasil studi status gizi indonesia untuk Kabupaten Katingan tahun 2021, angka prevalensi stunting mencapai 29,3 persen.
Hal ini menunjukan, bahwa ada penurunan kasus dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 33,8 persen. Hal ini disampaikan oleh Bupati Katingan Sakariyas, SE pada saat membuka Kegiatan Gemar Makan Ikan di Halaman Kantor Kecamatan Kamipang, Desa Baun Bango, Kamis (24/11/2022).
Disampaikannya juga, bahwa pengertian prevalensi stunting adalah mengukur persentase anak balita yang tingginya di bawah rata-rata penduduk acuan sebagai salah satu indikator kurang gizi kronis.
“Oleh karena itu, ikan menjadi salah satu solusi peningkatan gizi masyarakat utamanya pada seribu hari pertama kehidupan dan perkembangan otak anak-anak di bawah dua tahun,” kata Bupati Sakariyas.
Disampaikannya juga, bahwa ikan sebagai sumber pangan, memiliki kandungan gizi yang sangat baik, yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan pembentukan otak janin. Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90 persen, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga lebih mudah dicerna.
“Hal yang paling penting adalah harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lainnya,” ujar Sakariyas.
Menurut dia, Kabupaten Katingan memiliki banyak ikan lokal yang semuanya mengandung banyak protein yang sangat berguna untuk pertumbuhan jasmani maupun rohani sejak usia dini.
“Namun permasalahan yang sering terjadi jaman sekarang pada anak-anak, mereka cenderung tidak menyukai makan ikan. Mereka cenderung lebih menyukai makan makanan instan,” tuturnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Bupati, orang tua terkhususnya para ibu harus mensiasati secara kreatif dengan cara penganekaragaman jenis resep masakan, mengolah makanan menjadi bentuk yang diminati oleh anak-akan seperti nugget, bakso ikan serta cemilan-cemilan berbahan ikan.
“Apabila anak-anak dari sekarang sudah gemar makan ikan, maka tumbuh kembangnya akan semakin baik terhindar dari stunting. Sehingga harapan kita, generasi kedepan akan menjadi generasi yang cerdas, mandiri, dan tangguh dalam menghadapi tantangan,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan dan Perikanan Kabupaten Katingan Drs. Roby, MAP menyampaikan, bahwa acara gemar makan ikan merupakan gerakan kampanye, untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan di masyarakat dan dalam rangka mensukseskan program pemerintah untuk pencegahan stunting atau cacat pertumbuhan akibat kurangnya asupan gizi pada anak.
“Pada acara ini sasaran kegiatan gemar makan ikan adalah anak-anak SD dari beberapa sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Kamipang. Untuk tahun-tahun berikutnya dalam rangka mendukung pencegahan stunting, kampanye gemar makan ikan juga akan mentargetkan ibu hamil dan anak-anak dibawah 2 tahun,” jelas Roby.
Lebih lanjut disampaikannya juga, bahwa hasil yang diharapkan dengan adanya kegiatan gemar makan ikan ini, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya makan ikan.
“Selain itu, meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Katingan serta menurunnya angka stunting atau cacat tumbuh di Kabupaten Katingan,” sebutnya.
Disampaikannya juga, bahwa pemerintah sejak tahun 2014 telah menetapkan tanggal 21 November adalah sebagai Hari Ikan Nasional.
Dimana pada hari tersebut, pemerintah menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat indonesia terhadap pentingnya ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi.
“Kegiatan kampanye gemar makan ikan ini juga akan dijadikan agenda rutin yang diprogramkan setiap tahun,” tutupnya.
Kegiatan gemar makan ikan tersebut dirangkai pula dengan penyerahan sejumlah mesin untuk perahu ces bagi sejumlah nelayan secara simbolis. Kemudian, penandatanganan prasasti tanda peresmian Mushola di kawasan kantor Kecamatan Kamipang. (ndi)