PALANGKARAYA – Gelombang fenomena
Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) yang mulai memperlihatkan eksistensinya di Kota Palangkaraya juga mendapat perhatian Wali Kota Palangkaraya, Fairid Naparin.
Fairid secara tegas menolak deklarasi LGBT di “Kota Cantik” yang beredar melalui undangan dari ESBISQUET Gender Sexuality Minority Kalteng yang bekerja sama dengan Solidaritas Perempuan Mamut Menteng, terkait konsolidasi jaringan komunitas LGBTIQ pada 26-27 September 2022 di
hotel Fovere, Palangkaraya.
“Untuk diketahui deklarasi LGBT kemaren saya beserta kapolresta tidak memberikan izin, sudah jelas undang-undang melarang itu, dan Kota Palangkaraya tidak memperbolehkan itu,” kata Fairid.
Perhatian terkait perilaku menyimpang secara terang-terangan ini juga nampaknya ditunjukkan oleh Fairid melalui laman Instagram pribadinya yang memposting klarifikasi pengelola Cafe King Rizhuly, yang saat ini ramai diperbincangkan.
Pasalnya, pada sebuah postingan di akun TikTok, kafe tersebut diduga memperlihatkan aktivitas pengunjung yang cukup ramai dan diduga adanya perilaku menyimpang suka sesama jenis.
Menurut Fairid, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dan salah satunya bertemu dengan pemilik kafe tersebut untuk memberikan klarifikasi mengenai isu yang beredar.
“Biarkan tim saat ini sedang memproses dan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, serta kita akan memberikan tindakan tegas apabila nantinya terbukti benar, atau pun menjadi aduan masyarakat banyak “tentang keresahan” warga misal perkelahian. Tentu ini bisa menjadi point-point dalam menentukan kebijakan,” ungkap Fairid, Rabu (28/09/2022).
Fairid juga meminta kepada masyarakat agar bersabar dan tidak berspekulasi yang tidak-tidak agar persoalan tersebut tak meluas dan ditangani dengan baik.
“Untuk sementara, mohon bersabar tidak memberikan opini meluas dulu, yang pasti kami sudah tindak lanjut dan biarkan tim berkerja dulu,” tandasnya. (rdo/cen)