130 Titik Panas Terdeteksi, Pemkab Kotim Tetapkan Status Siaga Karhutla

karhutla
Wabup Kotim, Irawati bersama jajaran saat meninjau langsung alat beserta kendaraan usai Apel Siaga dan Gladi Kesiapsiagaan Karhutla, di Halaman Kantor BPBD Kotim, Senin (4/8/2025). Foto: Apri

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menetapkan status siaga menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) setelah terdeteksi 130 titik panas (hotspot) hingga 31 Juli 2025.

Wakil Bupati Kotim, Irawati, menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor saat menghadiri Apel Siaga dan Gladi Kesiapsiagaan Karhutla yang digelar di halaman Kantor BPBD Kotim, Senin (4/8/2025).

“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk komitmen nyata kita memperkuat koordinasi hadapi ancaman karhutla,” tegasnya. Ia mengingatkan bahwa karhutla merupakan bencana ekologis yang dapat menimbulkan kerusakan luas, baik pada ekosistem, kesehatan masyarakat, maupun ekonomi daerah.

Irawati juga mengingatkan kembali kejadian karhutla besar di tahun 2015, 2019, dan 2023 yang menimbulkan dampak sangat luas dan kerugian besar. “Jangan sampai kejadian itu terulang. Musim kemarau belum berakhir dan kita harus tetap waspada,” tambahnya.

Berdasarkan data BMKG, luas lahan yang terbakar di Kotim hingga akhir Juli telah mencapai sekitar 19,63 hektare.

Sementara itu, Kepala BPBD Kotim, Multazam, mengungkapkan bahwa simulasi gladi karhutla yang direncanakan terpaksa ditunda karena hujan turun sejak pagi, meski kondisi cuaca sebelumnya diperkirakan tetap kering.

“Simulasi akan dijadwalkan ulang dengan melibatkan lebih banyak unsur relawan,” ujarnya. Ia juga menyoroti tantangan penanganan kebakaran lahan gambut seperti yang terjadi di Jalan Yudi Kudung, Sampit, di mana medan sulit dan pasokan air sangat terbatas.

Dengan status siaga ini, pemerintah daerah mengimbau seluruh masyarakat untuk aktif berperan dalam upaya pencegahan dan deteksi dini karhutla. Sinergi seluruh elemen dinilai menjadi kunci utama dalam menjaga wilayah Kotim tetap aman selama musim kemarau berlangsung. (pri/cen)

BACA JUGA : Kotim Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla Selama 90 Hari