Cegat Tongkang di Kotim, Kades Kabuau Jadi Korban Pemukulan, Warga Desak Polisi Bertindak Tegas!

Kades Kabuau
Kades Kabuau bersama warga saat mencegat tongkang milik perusahaan PT BMW, pada Rabu (14/5/2025). Foto: Ist

SAMPIT – Aksi penolakan warga Desa Kabuau terhadap aktivitas tongkang milik PT Bumi Makmur Waskita (BMW) memanas.

Kepala Desa Kabuau, Mobi Lala, menjadi korban pemukulan oleh oknum warga saat berupaya menghentikan tongkang di perairan desa, Rabu (14/5/2025) pagi.

Insiden terjadi sekitar pukul 08.45 WIB di atas dek kapal Sabang 69, saat Kades Kabuau bersama warga melaksanakan hasil kesepakatan lintas desa terkait sistem tambat tongkang.

“Saat tongkang dihentikan, tiba-tiba saya diserang secara fisik dan verbal. Padahal, ini bagian dari kesepakatan desa-desa yang sudah ditetapkan sejak Oktober 2024,” ungkap Mobi Lala.

Aksi pemukulan itu sontak memicu kepanikan, namun berhasil diredam setelah warga turun tangan melerai.

Insiden tersebut kini telah dilaporkan ke Polsek Parenggean untuk diproses sesuai hukum.

Masih di hari yang sama, sekitar pukul 11.00 WIB, perwakilan PT BMW menemui pihak desa di Kantor Desa Kabuau.

Dalam pertemuan tersebut, perusahaan menyatakan kesediaannya mengikuti mekanisme yang telah disepakati lintas desa.

“Pihak perusahaan bersikap terbuka dan menerima hasil kesepakatan. Mereka sepakat dengan aturan desa terkait tambat tongkang,” jelas Mobi.

Hasil pertemuan itu kemudian diperkuat dengan surat resmi PT BMW bernomor 005/SPb/KTT-BMW/V/24, yang diterbitkan pada Jumat, 16 Mei 2025, ditujukan kepada lima kepala desa (Menjalin, Kabuau, Tehang, Sing-Singan, dan Hanjalipan).

Surat tersebut memuat poin penting, di antaranya: Desa membentuk Tim Pemantau tambat tongkang secara mandiri, mekanisme tim disesuaikan dengan kebijakan desa masing-masing, surat keputusan tim diterbitkan kepala desa dan disampaikan ke PT BMW, PT BMW tidak bertanggung jawab atas kerja sama di luar ketentuan yang telah disepakati lintas desa.

Warga berharap dengan adanya surat resmi dari perusahaan, potensi konflik di lapangan bisa diminimalisir dan tata kelola tambat tongkang berjalan lebih tertib.

Namun demikian, warga juga mendesak pihak kepolisian untuk menindak tegas pelaku pemukulan terhadap Kades Kabuau agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami minta polisi bertindak. Jangan sampai masyarakat kecil selalu jadi korban, padahal kami hanya menegakkan kesepakatan bersama,” ujar salah satu warga Kabuau. (pri/cen)

BACA JUGA : Sabu Seberat 489,86 Gram Dimusnahkan, Hasil Kerja Polres Kotim Selama 3 Bulan