PALANGKA RAYA – Pasangan bakal calon gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng Willy M Yoseph dan Habib Ismail Bin Yahya didesak mahasiswa untuk menjawab sejumlah tantangan dan isu dalam pembangunan di wilayah Kalteng.
Desakan mahasiswa ini digelar dalam bentuk kegiatan dengan tema “Ku Desak Willy-Habib Vol. 1, berlangsung di Loyal Coffee, Kota Palangka Raya, Minggu (08/09/2024) sore.
Meski tidak didampingi calon wakil gubernur Kalteng, Habib Ismail Bin Yahya. Willy mampu menjawab dan memberikan gagasan dan idenya dalam membangun Provinsi Kalteng, apabila nantinya terpilih menjadi gubernur Kalteng.
Para mahasiswa yang hadir tampak antusias untuk menguji bahkan mengetahui apa visi dan misi Willy-Habib untuk membangun Kalteng di tengah tantangan yang tidak semakin mudah. Mulai dari isu pendidikan, kesehatan, infrastruktur sampai dengan isu kelistrikan.
Di hadapan mahasiswa yang notabenenya sebagai generasi z. Willy mengatakan, bahwa dalam membangun Provinsi Kalteng tidaklah mudah. Ia menuturkan, banyak yang harus dibenahi.
“Salah satunya di sektor pendidikan. Sektor ini harus diperhatikan secara serius oleh pemerintah provinsi. Contohnya, keberadaan perguruan tinggi di Kalteng belum merata,” terangnya.
“Olehnya, gagasan saya, seperti di wilayah DAS Barito misalkan, harusnya ada perguruan tinggi yang memadai. Jadi tidak ada lagi adik-adik kita yang harus merantau sampai ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bahkan ke Pulau Jawa untuk menempuh perguruan tinggi,” tambahnya.
Selain itu, soal listrik yang belum merata di wilayah Kalteng. Willy menuturkan, bahwa kedepan Kalteng sudah seharusnya teraliri listrik. Sehingga akan menunjang sektor-sektor usaha masyarakat.
“Artinya, kalau peluang usaha masyarakat terbuka secara luas. Maka, lapangan kerja secara otomatis pun terbuka lebar. Rumah tangga miskin misalnya, harus diberikan program pemasangan listrik gratis. Apabila itu dilakukan, maka ekonomi pun ikut bergerak,” terangnya.
Di sektor ekonomi. Willy mengatakan, akan mendorong usaha kecil dan menengah (UKM). Seperti produk-produk rumah tangga yang memiliki khas Kalteng. Produk rumah tangga ini harus didorong melalui pemasaran yang lebih baik lagi.
“Tentu dalam mendorong sektor UMKM harus ada pelatihan-pelatihan dan peralatan yang modern. Agar kualitas produk lokal dan rumah tangga menjadi lebih baik,” terangnya.
Terkait infrastruktur jalan, Willy mengakui masih banyak yang belum layak. Olehnya, dirinya pun fokus terhadap infrastruktur jalan, agar dapat dilalui dengan mulus tanpa adanya jalan yang berlubang lagi.
“Nantinya kita akan mempercepat pemerataan jalan yang ada di wilayah Kalteng. Tanpa harus mengkerdilkan wilayah-wilayah mana,” pungkasnya. (cen)