fbpx

Hasil Survei Giring Opini? Tim Willy–Habib Mempertanyakan Integritas Lembaga Survei Poltracking

Poltracking
Humas tim pemenangan Bakal Calon Pilkada Kalteng Willy M Yoseph dan Habib Ismail, Syahrudin Durrrasyid dan Biro Hukum dan Advokasi Tim Willy dan Habib, Donny Yohannes Laseduw dan jajaran, saat jumpa pers di Kantor DPW Nasdem Kalteng, Selasa (3/9). FOTO: HAFIDZ/PROKALTENG.CO

PALANGKA RAYA – Hasil survei elektabilitas bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng yang dikeluarkan lembaga survei Poltracking mendapat sorotan.

Tim Bakal Calon Gubernur Kalteng Willy M Yoseph dan Bakal Calon Wakil Gubernur Habib Ismail mempertanyakan ihwal data hasil survei yang beredar di media publik.

Tim Humas Willy M Yoseph dan Habib Ismail Syahrudin Durrasyid, mempertanyakan terkait pemberitaan mengenai hasil survei Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tanggal 1 sampai 7 Agustus 2024 dari Poltracking yang beredar di sejumlah media.

Dalam survei dari Poltracking, disebutkan Agustiar Sabran dan Edy Pratowo memperoleh survei tertinggi dengan mencapai 38,9 persen. Agustiar Sabran–Edy Pratowo mengungguli Nadalsyah – Supian Hadi yang saat itu surveinya 26,6 persen, Abdul Razak dan Sri Suwanto 7,2 persen, dan Willy M Yoseph dan Habib Ismail 6,8 persen. Sementara yang belum tahu memilih pasangan yang mana sebanyak 20,6 persen.

”Kita tidak ada kepentingan yang luar biasa dari hal tersebut, yang kami sikapi bahwa poltracking  ini lembaga survei yang kredibel. Dan kami sudah mengamati di pemberitaan bahwa surveinya, dari tanggal 1 sampai 7 Agustus 2024, kita lihat bahwa pasangannya adalah Nadalsyah dan SHD, Razak dan Sri Suwanto dan Willy dan Habib,” ujarnya, saat jumpa pers di Kantor DPW Nasdem Kalteng, Selasa (3/9) dilansir dari prokalteng.co.

”Padahal di tanggal tersebut belum ada pasangan itu. Sehingga kami mempertanyakan integritas lembaga survei tersebut. Apakah dia melakukan hasil survei itu secara resmi atau hasil editan, kemudian diberitakan,” tambahnya.

Ia mengungkapkan, media yang menyampaikan ke publik terkait hasil survei tersebut bukan kaleng-kaleng.

”Lagi pula kalau ini berita tidak valid, ada kesengajaan membuat kebohongan publik, penggiringan opini,” imbuhnya.

Biro Hukum dan Advokasi Tim Willy dan Habib, Donny Yohannes Laseduw juga meminta penjelasan dari Poltracking sebagai langkah hukum yang diambil pihaknya menanggapi berita beredar.

”Kita memohon penjelasan dari Poltracking kira-kira bagaimana dengan fakta yang termuat dalam media ini. Agar supaya tidak simpang siur dalam masyarakat atau dalam kondisi politik ini ada upaya membangun opini, menggiring opini. Dan kalau sampai ada maksud kesengajaan menggiring opini, secara jujur pasangan Willy – Habib merasa turut dirugikan,” bebernya. (hfz/kpg/cen)