PALANGKA RAYA-Nama Bundaran Besar (Bunbes) yang disebut-sebut akan diumumkan dan diresmikan bersamaan dengan Hari Jadi ke-67 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), telah ditunda.
Rencana peresmian direncanakan bersamaan dengan beberapa kegiatan pembangunan seperti Rumah Sakit (RS) Hanau dan pembangunan lainnya.
Namun, sejauh ini Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, dalam berbagai kesempatan selalu menyebutkan bunbes dengan sebutan menara Talawang.
“Renovasi bunbes dengan menara Talawang bukan untuk megah-megahan, tetapi sebagai ikon kebanggaan masyarakat Kalteng. Meski belum diresmikan, namun seperti yang kita lihat saat ini, masyarakat sangat antusias mendatangi Bunbes Talawang, baik untuk berswafoto, menyaksikan bundaran dan air mancur, maupun berolahraga,” ujar Sugianto.
Menurutnya, ikon daerah sangat penting sebagai identitas dan daya tarik wisata yang akan menggerakkan perekonomian. Disebutnya, bunbes berarsitektur Talawang tersebut merupakan simbol semangat dan kekuatan Kalteng, dalam menahan gempuran dinamika pembangunan ke depan yang pastinya semakin berat, mulai dari pesatnya globalisasi dan digitalisasi, ancaman krisis energi dan pangan, bonus demografi, hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Ketika bicara monas dan Bundaran HI, orang sudah tahu itu di Jakarta, Jam Gadang di Sumatra Barat, Jembatan Ampera, Palembang. Harapan kita nanti sama, bila ada yang mengatakan Bunbes Talawang, semua orang tahu itu Kalteng,” ucapnya.
Terpisah, saat di konfirmasi kepada Wagub Kalteng, H. Edy Pratowo terkait nama Bunbes Talawang tersebut, ia menyebut Gubernur hingga kini masih meminta masukan dari semua pihak bahkan disayembarakan.
“Silahkan nanti penyebutan namanya apa yang pas, namun sampai sekarang belum ada, sekarang masih menampung melalui media sosial, bahkan ada yang melakukan whatsApp secara langsung ke beliau,” kata Edy, Rabu (29/5/24).
Dibeberkannya, nama Bunbes direncanakan akan diumumkan berbarengan dengan beberapa kegiatan pembangunan yang ada, seperti RS Hanau.
“Diresmikan dengan pembangunan lain, yang mungkin tidak langsung datang ke sana, namun secara simbolis. Di sana begitu dipusatkan di bunbes disana juga menyiarkan secara virtual,” pungkasnya. (ifa/cen)
