Disperindag dan Polres Pulpis Sidak Pangkalan Elpiji

SIDAK: Ketua Tim Pengawas elpiji 3 kg Kabupaten Pulang Pisau, Yuntrisia dan Kaurmin Satreskrim Polres Pulang Pisau Erwin Hidayat foto bersama saat melakukan sidak di pangkalan elpiji 3 kg, UD Chia Jalan Oberlin Metar, Senin (22/4). FOTO: Ung

PULANG PISAU-Guna memastikan ketersediaan dan kelancaran pendistribusian gas elpiji 3 kg bersubsidi pasca Hari Raya Idulfitri 1445 H kepada masyarakat, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Pulang Pisau (Pulpis) bersama Polres Pulang Pisau melakukan pengawasan gas elpiji 3 kg di beberapa pangkalan yang ada di Kecamatan Kahayan Hilir, Senin (22/4).

Kegiatan pengawasan tersebut akan dilaksanakan selama dua hari. Mulai dari tanggal 22 dan 23 April 2024 dan dipimpin Ketua Tim Pengawasan elpiji 3 kg yang juga Sekretaris Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Pulang Pisau, Yuntrisia didampingi Kasi Pengawas Perdagangan, Yayang Erlina, Natanai Gunting, Tri Wibowo dan Francisco.

Sementara dari Polres Pulang Pisau diwakili Kaurmin Satreskrim Polres Pulang Pisau, Ipda Erwin Hidayat dan anggota Satintel Polres Pulang Pisau, Brigpol Ahmad Tamsi Hairani dan perwakilan dari media massa.

Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Pulang Pisau, Elieser Jaya melalui Sekretaris Dinas, Yuntrisia, mengatakan yang mendasari kegiatan pengawasan ketersediaan stok elpiji 3 kg pasca Hari Raya Idulfitri 1445 H di Kecamatan Kahayan Hilir adalah Peraturan Presiden RI Nomor 33 Tahun 2020 tentang standar harga regional, Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 2 Tahun 2021 tentang standar harga dan Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 12 Tahun 2022 tentang standar harga satuan.

Kegiatan pengawasan tersebut, kata Yuntrisia, dilakukan di beberapa pangkalan elpiji 3 kg ini dalam rangka memastikan ketersediaan dan kelancaran pendistribusian gas elpiji 3 kg kepada masyarakat, para pelaku UKM dan nelayan yang berhak mendapatkan gas elpiji 3 kg bersubsidi sehingga tepat sasaran.

Dari beberapa pangkalan elpiji 3 kg yang dikunjungi katanya, stok elpiji 3 kg bersubsidi cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena baru datang pengiriman dari agen.

“Sesuai mekanisme HET elpiji 3 kg per tabung di pangkalan Rp 22 ribu dan pembeli wajib menyertakan fotokopi KK ataupun KTP untuk menghindari potensi pembelian berulang-ulang yang dilakukan oleh satu nama sehingga tepat sasaran,” jelasnya.

Yuntrisia tidak menampik adanya pangkalan masih menjual diatas HET yang telah ditetapkan. Kendati demikian, pihaknya menghimbau agar pemilik pangkalan menjual sesuai HET.

“Kami tetap menghimbau kepada pemilik pangkalan elpiji 3 kg agar menjual sesuai dengan HET yang telah ditetapkan, yakni Rp 22 ribu,” tandasnya.

Yuntrisia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada bulan Ramadan dan menjelang hari Raya Idulfitri 1445 H, Disperindagkop Pulang Pisau juga telah menggelar pasar penyeimbang elpiji 3 kg di beberapa titik lokasi di 7 kecamatan di wilayah Kabupaten Pulang dengan HET sesuai dengan wilayahnya dan langsung didatangkan dari agen elpiji 3 kg.

“Sebagai langkah antisipasi untuk memastikan ketersediaan elpiji 3 kg, kita secara periodik melakukan pengawasan ke pangkalan untuk dilakukan evaluasi jika ada kendala dan keterlambatan pasokan,” pungkasnya.

Sementara salah satu pemilik pangkalan elpiji 3 kg, UD Chia Jalan Oberlin Metar Pulang Pisau, Junie, mengatakan dalam satu bulan pihaknya mendapatkan jatah pengiriman 560 tabung elpiji 3 kg yang dibagi dalam tiga kali pengiriman. Dimana kata Junie, setiap masyarakat yang akan membeli gas elpiji 3 kg, kata Junie, diwajibkan menyertakan fotokopi KK untuk dimasukkan ke data dan aplikasi, hal tersebut untuk menghindari potensi doble dalam pembelian.

“Kita juga melakukan pembatasan pembelian maksimal 2 tabung. Karena banyaknya masyarakat yang membeli, stok elpiji yang ada ini habis dalam 1 hari saja, bahkan kadang tidak sampai satu hari habis terjual,” terangnya.

Junie juga menjelaskan, bahwa pembeli elpiji 3 kg itu bukan hanya masyarakat dari lingkungan sekitar saja. Tetapi juga ada yang dari Mintin dan Hanjak Maju.

“Sepanjang masih ada stok kami layani, karena kami tidak mau ribut dengan pembeli,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, Pangkalan elpiji 3 kg Galen Jalan Tingang Menteng Pulang Pisau, Ager, mengatakan pangkalan elpiji 3 kg miliknya diperuntukkan untuk melayani 80 persen nelayan dan 20 persen masyarakat.

Ager menyebutkan, adanya kekosongan elpiji di tingkat pangkalan itu karena disinyalir distribusi waktu yang bersamaan pengirimannya, dengan begitu juga akan habis secara bersamaan. Ia pun berharap ada perbaikan jadwal distribusi dari pihak agen agar tidak bersamaan dalam setiap pekannya.

“Kalau dulu terkadang dalam sehari melayani hanya 5 tabung. Sekarang kadang tidak sampai sehari sudah habis terjual. Untuk mekanisme penjualan, sesuai arahan kami mewajibkan menyertakan fotokopi KTP, ” pungkasnya. (ung/cen)