SAMPIT-Dunia olahraga di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diterpa isu tidak sedap. Pasalnya, bonus kepada atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalteng lalu, disebut-sebut terjadi pemotongan atau “disunat”.
BACA JUGA: Jumat Curhat Kapolresta Bersama Para Sopir
Menanggapi kabar tersebut, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kotim, Ahyar Umar, menekankan bahwa isu tersebut tidak benar.
BACA JUGA: Tanggap Darurat Bencana Banjir di Mantangai
“Kemungkinan pemotongan itu dari cabang olahraga (cabor), kalau kami dari KONI untuk pembagian bonus itu tidak ada sepeserpun dipotong dan pembagian sesuai dengan laporan administrasi keuangan yang diserahkan masing-masing cabang olahraga (cabor),” ujar Ahyar, Jumat (22/12/2023).
Dirinya menegaskan, apabila ada cabor yang belum menyelesaikan laporan administrasi keuangannya, maka bonus belum bisa dibagikan. Karena menurutnya, laporan itu sangat penting untuk laporan akhir tahun dana hibah dari KONI untuk pemerintah daerah.
“Salah satu tersendatnya pembayaran bonus ini adalah masih banyak cabor yang belum menyelesaikan laporan administrasi keuangannya, kalau laporannya tidak selesai bagaimana kami untuk membayarnya. Laporan itu akan kami tunggu sampai selesai semua dari masing-masing cabor,” jelasnya.
Untuk itu, dirinya mengimbau, kepada masing-masing cabor untuk tidak memotong apapun bonus yang menjadi hak atlet, tanpa melalui rapat resmi dari atlet itu sendiri.
“Kalau memang ada kebijakan dari atlet silahkan, tapi kalau tidak ada kebijakan dari atlet jangan sampai dipotong dan untuk pemotongan itupun harus jelas, apabila memang tidak jelas, maka cabor itu akan kami panggil untuk menjelaskan untuk apa pemotongan itu,” tegasnya.
Terhitung dari pembagian bonus yang dilakukan Bupati Kotim pada Selasa (19/12/2023) kemarin sampai dengan hari Kamis (21/12/2023) masih ada 22 cabor yang belum menyelesaikan laporan administrasi tersebut.
“Sekali lagi saya ingatkan untuk laporan administrasi itu segera diselesaikan kewajibannya, agar isu-isu yang beredar bahwa pemda maupun KONI tidak mencairkan bonus itu jangan sampai ada lagi. Dan apabila ada cabor yang melakukan pemotong segera informasikan kami agar kami panggil,” pungkasnya. (pri/cen)