PANGKALAN BUN–Kabar penculikan Budiono membuat warga Pangkalan Bun heboh. Berita hilangnya kurir salah satu agen paket ini menghiasi berbagai media sosial yang ada.
Masyarakat beramai-ramai mencari tahu keberadaanya. Bahkan keluarganya sendiri sempat lapor polisi karena kuatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ternyata malah ditangkap polisi dalam kasus penggelapan.
Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono melalui rilisnya mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari keluarga pelaku yang menyatakan Budiono ini hilang beberapa hari.
Berbagai dugaan muncul, mulai diculik hingga dirampok. Ternyata pelaku justru diketahui melakukan aksi tindak pidana penggelapan uang milik kantor tempatnya bekerja.
Kejadian ini bermula ketika polisi mendapatkan laporan adanya salah satu warga yang hilang melalui medsos maupun lapor ke kantor polisi. Mendapati laporan pihaknya meminta jajarannya melakukan pencarian. Karena sudah menghilang beberapa hari tetapi dilakukan pencarian oleh keluarga tidak ketemu.
“Kami mencari hingga beberapa hari untuk memastikan keberadaanya dimana. Kami minta agar Budiono dicari sampai dapat,” katanya dilansir dari kalteng.co.
Alhasil setelah dilakukan pencarian selama dua hari lalu membuahkan hasil. Kala itu, anggotanya mendapatkan laporan adanya sepeda motor miliknya yang ditemukan berada dipinggir jalan disekitar Hanau Kabupaten Seruyan.
Setelah dilakukan pengecekan ternyata orang yang selama ini membuat heboh karena dianggap hilang. Polisi langsung melakukan pemeriksaan dan pendalaman. Betapa kagetnya setelah diperiksa ternyata hilangnya pelaku ini hanya sebuah setingan belaka.
Pelaku ternyata membuat status di media sosial sendiri dengan menyatakan dirinya hilang. Hal ini dilakukan karena kedapatan melakukan penggelapan berkaitan dengan kinerjanya.
“Jadi pelaku ini diketahui menggelapkan uang milik pelanggan paket COD sebesar Rp 5 juta. Pelaku selama ini mengambil uang dari pelanggannya tetapi tidak disetorkan,” katanya.
Motifnya uang yang digelapkan ini digunakan untuk bermain judi online alias slot dan mengalami kekalahan. Panik uang yang seharusnya disetorkan sudah habis dan kantor tempatnya bekerja meminta dikembalikan.
Akibatnya pelaku membuat karangan atau inisiatif dengan membuat status di media sosialnya dengan dalih hilang diculik. Alasan yang dilakukan ini dengan harapan kantor tempatnya bekerja merasa bahwa pelaku ini sebagai korban aksi kejahatan. Tetapi faktanya ini hanyalah setingan belaka supaya uang yang digunakan untuk berjudi online tidak ditagih.
“Merasa kesal dengan ulahnya, akhirnya pihak kantor melaporkan aksi tersebut ke Polres Kobar dan langsung memproses hukum. 12 paket COD yang seharusnya diantar ke pelanggannya malah dibuang,” ujarnya. (son/cen)
BACA JUGA: Duet Maut Mertua-Menantu Habisi Nyawa Febri Ahyani dengan Keris