PALANGKA RAYA – Memanasnya situasi sengketa lahan antara Hok Kim dan Alvin yang terjadi di Desa Pelantaran,Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur, yang melibatkan oknum masyarakat disayangkan oleh Gerdayak Indonesia.
Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Umum Gerdayak Indonesia, Yansen Binti. Ia prihatin mengenai kejadian di lahan sengketa dengan melibatkan masyarakat sebagai alatnya.
“Saya miris karena ada video dan pemberitaan mengenai dugaan aksi ambil alih lahan oleh ratusan orang yang diduga dikerahkan oleh salah satu pihak yang bersengketa,”ungkapnya.
Melihat permasalahan yang sebenarnya, lanjut Yansen, seharusnya tidak perlu hingga terjadi pengerahan massa dan diduga sempat membuat kegaduhan.
Oleh karena itu, ia meminta untuk kedua belah pihak yang bersengketa untuk tidak melibatkan masyarakat Kalteng demi kepentingan pribadi silahkan selesaikan dengan aturan hukum yang ada.
“Begitupun sebaliknya, masyarakat jangan mau diperalat atau diprovokasi apalagi sampai terjadi bentrok. Kita sesama orang Dayak tidak boleh terjadi konflik,”tegas Yansen.
Tokoh Adat Kalteng ini juga mengimbau, kepada kedua belah pihak yang bertikai untuk menahan diri dalam menyelesaikan sengketa dan kepada masyarakat Pelantaran untuk percaya kepada petugas yang berwenang. Pihaknya juga tak menutup diri untuk turun membantu agar situasi tetap kondusif.
“Kepada masyarakat jangan terpancing bila ada salah satu pihak yang mengganggu ketertiban dan keamanan di Desa Pelantaran laporkan ke pihak kepolisian dan Gerdayak siap membantu menindak sesuai hukum adat dan hukum positif, bila ada salah satu pihak yang bertikai dengan sengaja ingin memperkeruh dan membuat kondisi masyarakat sekitar lahan sengketa menjadi tidak kondusif,”tutup Yansen.
Diberitakan sebelumnya, salah satu pihak yakni Hok Kim alias Acen diduga mengerahkan ratusan massa untuk menduduki lahan sengketa seluas 700 hektare di Desa Pelantaran, pada Kamis (09/02/2023) lalu.
Kegaduhan pun sempat terjadi hingga akhirnya aparat pun turun dan massa yang diduga menjadi alat kepentingan oknum tersebut diusir masyarakat Pelantaran pada Sabtu (11/02/2023). (rdo/cen)
BACA JUGA : Massa Bayaran Duduki Lahan Sengketa