KUALA KAPUAS-Diduga setelah menyantap hidangan makanan pada acara haulan. Sebanyak 125 warga Handil Rigei, RT10, RW02, Desa Sakalagun, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, mengalami keracunan massal, Sabtu (11/2).
Keracunan massal ini dialami anak-anak hingga orang dewasa. Ratusan warga tersebut setelah menyantap makanan mengalami hal yang sama. Mulai dari kepala pusing, mual-mual dan muntah, diare yang dibarengi dengan BAB secara berulang-ulang. Bahkan ada yang mengalami demam tinggi.
Dari data yang dapat dihimpun awak PE, dugaan keracunan yang dialami warga Rigei ini, berawal setelah mengonsumsi masakan opor daging ayam. Dimasak dari salah seorang keluarganya yang berada di bilangan Jalan Tjilik Riwut, Kota Kuala Kapuas untuk acara haulan yang dilaksanakan pada Kamis 9 Februari 2023 sekitar pukul 13.00 WIB lalu.
Dimana, dari undangan yang disebar ada sekitar 100 orang. Namun gejala ini baru dirasakan warga yang menghadiri acara tersebut, khususnya yang mengonsumsi sajian tersebut mulai Kamis malam sampai dengan Jumat dan terparah adalah Sabtu.
Kejadian ini sudah ditangani pihak polsek dan Koramil Kecamatan Pulau Petak yang bersama-sama dengan Dinas Kesehatan, BPBD dan pihak Desa Sakalagun. Petugas langsung turun ke lokasi guna melakukan observasi penanganan medis, serta mengambil sampel sisa makanan yang telah dikonsumsi warga.
Seperti nasi putih, acar, pudding agar-agar yang dibuat di rumah, ayam kukus, opor ayam yang dipesan dari Kapuas serta air galon dan buah semangka yang disajikan pihak keluarga tuan rumah. Hal itu guna mengetahui apa penyebab warga ini keracunan.
Kepala Desa Sakalagun, Samsir, membenarkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal ratusan warga.
Dari data, kata Samsir, warga yang alami keracunan hingga Minggu pagi 12 Februari 2023 tercacat 125 warga.
“Total sakit sebanyak 125 orang, dengan rincian tiga orang dirawat di Rumah Sakit Kapuas (satu orang di ruang ICU kondisi membaik, dua orang di ruang Mawar kesadaran baik),”jelas Samsir.
Sedangkan 122 orang dirawat dilokasi. Kondisi stabil (50 orang diinfus di poskesdes). Ada juga beberapa tambahan mengeluh lemas sehingga dipasang infus dan dipusatkan di Posko Darurat.
Lebih lanjut Samsir menjelaskan, ada yang dirawat di RSUD Sosroatmodjo Kapuas, sedangkan ratusan dirawat di tenda di desa dengan penanganan oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas.
“Semua masih diobservasi, dan ditangani juga oleh kepolisian untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut,”tandasnya.(ung/cen)
BACA JUGA : Konsumsi Jamur, Tujuh Orang Warga Kapuas Keracunan