LGBT di Palangkaraya Marak, HIV/AIDS Meningkat

HIV/AIDS
Ilustrasi

PALANGKARAYA – Meningkatnya angka HIV/AIDS di Kota Palangkaraya pada tahun 2022 mendapat tanggapan serius dari Wali Kota Palangkaraya, Fairid Naparin. Instansi terkait pun diminta untuk dapat menyosialisasikan terkait pencegahan.

Saat ini angka HIV/AIDS di Kota Palangkaraya telah mencapai 98 kasus baru sejak Januari-September 2022.

Angka HIV/AIDS ini paling banyak disumbang oleh perilaku lelaki seks lelaki (LSL) dari aktivitas LGBT.

Fairid menyebutkan, telah melakukan rapat bersama dinas kesehatan guna penentuan RAPBD 2023 guna penekanan angka HIV/AIDS.

“Saya telah mengimbau dinas terkait untuk segera melakukan pencegahan. Kemudian juga untuk masyarakat bisa melakukan pengawasan, terutama untuk RT dan RW agar segera melaporkan jika ada kejanggalan di lingkungannya,” katanya, Jumat (11/11/2022).

Ditanyakan terkait adanya upaya pembuatan perda atau perwali. Fairid menerangkan akan terlebih dulu melihat dasar hukum dari kasus tersebut.

“Kita lihat dulu apakah perda yang ada sudah cukup atau kita hanya membuat turunannya saja. Namun jika ada kekosongan hukum dalam hal ini, maka kemungkinan perda tersebut akan kita buat,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, data dari Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya menerangkan aktivitas LSL menjadi penyumbang terbesar dalam angka HIV/AIDS di Kota Palangkaraya pada tahun 2022. Parahnya, LSL banyak dilakukan oleh anak usia sekolah, baik pelajar maupun anak yang putus sekolah.

Sedangkan, Perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Palangkaraya melansir jika estimasi LSL di Kalimantan Tengah mencapai ribuan orang.

Aktivitas LSL yang cenderung bersifat rahasia menyebabkan pendataan cukup sulit dilakukan. LSL bisa terdeteksi ketika pelaku melaporkan diri ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri karena HIV/AIDS. (rdo/cen)