KUALA KURUN – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Gumas melakukan, pendataan tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Gumas, ada sekitar puluhan jiwa lebih. Mereka (tenaga kerja asing, red) itu kesemuanya merupakan kewarganegaraan asal dari negeri tirai bambu yakni China.
Kepala Bakesbangpol Gumas Sugiarto melalui Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Christin Valentine mengatakan, kesemuanya dari orang asing atau TKA ini berdomisili di perusahaan, seperti di PT SKS, PT Hubei di Tumbang Kajuie, Kecamatan Rungan dan di wilayah Kecamatan Kurun Desa Tumbang Tambirah yakni berada di PT TAM dan PT Crei.
“Berdasarkan data yang kami peroleh di lapangan, dari 29 orang TKA asal China, kesemua dari mereka ini berdomisili terutama di PT SKS, PT Hubei daerah Kecamatan Rungan, dan di PT TAM juga di PT Crei di Kecamatan Kurun, Desa Tumbang Tambirah,” ucap Christin Valentine di jumpai, Jumat (23/9/2022).
Lanjut dia, bahwa sebagian dari mereka tersebut sebenarnya ada di beberapa yang menjadi kontraktor dan ada juga menjadi teknisi di bagian perusahaan yang mana menjadi tempat bekerja. Karena, menurut informasi dari manajemen PT SKS di Kajuei, ada sekitar 10 orang dan Hubei ada 10 orang di PT Hubei yang masih aktif bekerja di sana.
“Pihak dari manajemen juga menyampaikan, bahwa data mereka itu sudah sinkron dengan pihak imigrasi. Karena yang kita bersama kunjungi ada dari pihak imigrasi dan pihak keamanan, baik dari Polres dan Pabung,” ujarnya.
Kemudian, jelasnya, untuk izin dari mereka TKA tersebut rata-rata mengunakan izin Kitas atau kartu izin tempat tinggal sementara, karena kemungkinan mereka hanya tinggal sementara saja bekerja di Gumas. Kendati pun saat di lapangan, pihak dari Bakesbangpol menemukan sebagian dari izin tinggal dari TKA ini sudah Expired.
“Sebagian ada yang expired, sehingga kami menekankan agar PT Hubei harus mengurus kembali izin Kitas mereka. Lalu, tujuan pengecekan TKA ini sebenarnya rangka kita memantau secara berkesinambungan agar data-data TKA ter-update. Baik itu mulai dari aktivitas mereka, juga mencegah hal-hal yan tidak diinginkan,” pungkasnya. (nya/abe)