PALANGKA RAYA – Sebuah kantin yang sudah lama tidak difungsikan milik SMPN 11 Kota Palangka Raya, tiba-tiba mengeluarkan asap tebal dan membakar bangunan yang terbuat dari kayu.
Kebakaran di kantin yang berada tepat di belakang gedung sekolah di Jalan Mahir-Mahar itu, sontak membuat para guru dan pengurus sekolah kaget berhamburan. Sebagian orang yang panik berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
Beruntung, api sepenuhnya berhasil dipadamkan setelah BPK Swakarsa, ERP Palangka Raya dan personel Polresta Palangka Raya turun ke lapangan untuk memadamkan api.
Husaini, salah satu pihak sekolah mengatakan, jika kebakaran baru diketahui setelah melihat ada kepulan asap dari kantin sekolah.
Melihat itu sejumlah guru dan pengurus segera mencoba memadamkan api menggunakan ember.
“Tidak ada aliran listrik di sana, sudah dua tahun juga tidak difungsikan karena pandemi Covid-19,” katanya.
Pihak kepolisian menduga bahwa ada masyarakat yang coba mengambil madu dari sarang lebah yang ada di kantin sekolah tersebut menggunakan api.
Kapolsek Jekan Raya, Ipda Ali Mahfud, menerangkan bahwa saksi-saksi dari pihak sekolah masih dimintai keterangan seputar kebakaran tersebut.
Terkait kebakaran yang diduga karena pencari madu dari sarang lebah, pihaknya masih melakukan penelusuran lebih lanjut. Dari lokasi kejadian memang didapati adanya sarang lebah yang terbakar.
“Bukti-bukti dan saksi masih kita kumpulkan. Tidak ada korban jiwa, bangunan yang terbakar hanya kantin sekolah yang sudah lama tidak dipakai,” ungkapnya.
Namun dari keterangan sementara, asal mula api bukan dari listrik karena bangunan ini tidak teralirkan aluran listrik.
“Jadi dugaan sementaranya, penyebab kebakaran ini diakibatkan pembakaran mengusir lebah dan mengambil madunya,” pungkasnya. (rdo/cen)