SAMPIT – Kebakaran lahan kembali terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Api melahap semak belukar di kawasan Jalan Bumi Ayu, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Senin (15/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 0,25 hektare. Jenis tanah gambut membuat api cepat merambat sehingga memerlukan penanganan intensif.
Sebanyak 13 personel BPBD diterjunkan dengan dukungan aparat TNI dan Polri. Tim berangkat pukul 10.37 WIB setelah menerima informasi dari grup WhatsApp BPBD, lalu mulai operasi pemadaman pada 10.50 WIB. Dalam waktu sekitar 36 menit, api berhasil dikendalikan dan dipastikan tidak meluas.
Kepala BPBD Kotim, Multazam, mengatakan keberhasilan pemadaman tidak lepas dari kesigapan petugas meski menghadapi keterbatasan di lapangan.
“Akses menuju lokasi cukup sulit, sekitar 500 meter dari jalan poros, dan tidak tersedia sumber air terdekat. Namun dengan peralatan yang ada, tim berhasil mengendalikan api hingga benar-benar padam,” ungkapnya.
Adapun peralatan yang dikerahkan meliputi dua unit truk tangki, dua unit mobil operasional, satu unit sepeda motor, 14 roll selang, dua mesin alkon, serta peralatan komunikasi.
Selain di Sampit, BPBD Kotim juga menerima laporan kebakaran lahan sekitar 2 hektare di Cempaga Hulu dari patroli udara Satgas BPBD Provinsi Kalteng. Lokasi itu sulit dijangkau karena hanya dapat ditempuh melalui jalan setapak, sehingga pihaknya telah mengajukan permintaan pemadaman lewat udara.
Meski kawasan tersebut terindikasi hujan berdasarkan radar BMKG, BPBD tetap menyiapkan langkah lanjutan jika api di Cempaga Hulu belum dapat dikendalikan.
Multazam menegaskan pihaknya terus siaga penuh menghadapi ancaman kebakaran lahan di musim kemarau. Saat ini Pemkab Kotim telah menetapkan dua status siaga sekaligus, yakni siaga karhutla dan banjir.
“Kami berharap masyarakat ikut berperan dengan tidak membuka lahan menggunakan api. Kewaspadaan bersama adalah kunci agar kebakaran bisa dicegah sejak awal,” pungkasnya. (pri/cen)
BACA JUGA : Kotim Siaga 48 Hari, Tujuh Kecamatan Terendam Banjir