KASONGAN – Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Katingan menggelar Workshop Kurikulum Paradigma Baru dan P5 Bagi Pendidik Jenjang SMP Tahun 2025, Rabu (21/05/2025) malam. Kegiatan yang diikuti 85 peserta yang terdiri dari para Kepala Sekolah dan Guru SMP tersebut, dilaksanakan di Aula Kantor Disdik Katingan.
Sebagai narasumber, berasal dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Tengah dan Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen RI.
Kegiatan tersebut, dibuka oleh Kepala Disdik Katingan, Feriso yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP, Adi Candra Masri, M.Pd.
Dalam sambutannya, Kabid Pembinaan SMP menyampaikan permohonan maaf dari Kepala Disdik Katingan tidak bisa hadir untuk membuka kegiatan tersebut, karena masih dalam kondisi sakit.
“Mohon kita semua bisa mendoakan, semoga beliau diberikan kesehatan dan kepulihan dan dapat melaksanakan tugas seperti sedia kala,” katanya.
Adi membeberkan, jika saat ini Kemendikdasmen RI menetapkan visi dan sekaligus menjadi slogan, yakni “Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Visi itu mengandung arti, bahwa setiap warga negara di Indonesia wajib mendapatkan pelayanan pendidikan berkualitas.
“Selain itu, pendidikan yang diberikan harus bermutu agar menghasilkan siswa yang cerdas atau berilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan terpenting adalah berkarakter. Tiga hal tersebut tidak boleh dipisah. Jangan sampai satuan pendidikan hanya transfer ilmu saja, tanpa dibarengi keterampilan dan karakter,” ucapnya.
Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum dan Penilaian SMP, Astria Fleopatra, S.Pd mengharapkan kepada semua peserta yang hadir bisa mengikuti kegiatan dengan tetap semangat dari awal hingga akhir kegiatan nanti.
“Semoga semua peserta yang mengikuti kegiatan ini bisa mengimbaskan apa yang didapat dalam workshop ini kepada tema-teman di setiap satuan pendidikannya masing-masing,” tuturnya.
Sehingga nantinya, lanjut Astri, ilmu yang telah didapat tidak hanya stop pada peserta saja. Karena menurut dia, ini bukan kurikulum baru. Namun ada pembelajaran deep learning yang akan menjadi dasar bagaimana menyampaikan pembelajaran lebih mendalam dan lebih baik lagi.
“Sehingga benar-benar capaian pembelajaran itu sampai pada tujuan utamanannya,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, agar semua peserta bisa membawa laptop saat kegiatan dilaksanakan. Karena itu merupakan senjata awal untuk menyimpan data-data.
Diharapkan pula, agar jangan sampai ada guru yang tidak punya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
“Saya ada ngobrol dengan narasumber, kita ada sesi terkait RPP. Semoga nanti bisa dicontohkan seperti apa penyempurnaan kurikulum di pemerintahan yang baru ini,” ujarnya. (ndi)
BACA JUGA : Bupati Katingan Audiensi dengan Mensos RI Bahas Kesiapan Sekolah Rakyat