PULANG PISAU-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), dalam beberapa hari terakhir belum bisa dikendalikan dengan baik. Bahkan, cuaca panas disertai angin memicu kebakaran lahan terus meluas hingga mendekat ke jalan Trans Kalimantan.
Tim Gabungan Satgas Karhutla Kabupaten Pulpis yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD Kabupaten Pulpis, Mangga Agni, Dinas Kehutanan, dan relawan peduli api terus berjibaku untuk melakukan pemadaman api. Namun, keterbatasan sumber air dan kedalaman gambut menjadi salah satu kendala dalam pengendalian Karhutla ini.
Selain menjadi perhatian pemkab setempat, karhutla di Kabupaten Pulpis, khususnya di Desa Tumbang menjadi perhatian dari pemerintah pusat dan provinsi. Dimana dalam dua hari Wamen LHK, Alue Dohong meninjau langsung dan terlibat melakukan pemadaman dan pembasahan lahan gambut yang terbakar di Desa Tumbang Nusa.
Kemudian, Wagub Kalteng H Edy Pratowo pada pekan kemarin juga melakukan kunjungan kerja di Desa Tumbang Nusa untuk melihat secara langsung pengendalian kebakaran yang dilakukan oleh Tim Satgas Karhutla setempat.
Sementara itu, pada Minggu (1/10) Pj. Bupati Kabupaten Pulpis, Hj. Nunu Andriani, pun turun langsung ke lokasi kebakaran lahan di Desa Tumbang Nusa untuk melihat secara langsung dan membantu penanganan karhutla.
“Pemerintah Kabupaten Pulpis terus berkerja bersama seluruh pimpinan OPD serta masyarakat turut ke lokasi untuk membantu penanganan pembasahan lahan gambut dan pengendalian Karhutla di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, ” kata Pj Bupati Pulang H. Nunu Andriani, Minggu (1/10).
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pulpis, Tony Harisinta, mengatakan bahwa Tim Satgas Karhutla terus berupaya maksimal melakukan pemadaman ini.
Bahkan, kata Sekda, seluruh OPD dilingkup Pemkab Pulpis membantu upaya pemadaman kebakaran lahan di Desa Tumbang Nusa.
” Kita bersama-sama seluruh OPD melakukan pemadaman, termasuk juga pembasahan lahan akibat karhutla di Desa Tumbang Nusa. Karena kebakaran lahan ini semakin melebar. Sementara hujan belum ada turun. Jadi hari ini kami bersama-sama seluruh OPD melakukan pemadaman dan pembasahan,” ucap Sekda saat ditemui Tumbang Nusa, Sabtu (30/9).
Sekda mengatakan, bahwa kegiatan pengendalian karhutla di Desa Tumbang Nusa bersama seluruh OPD ini akan dilaksanakan selama dua, dari tanggal 29 September sampai dengan 1 Oktober 2023.
” Kalau memang kebakaran lahan ini belum bisa dikendalikan dengan baik, maka jajaran OPD ini akan kembali kita turunkan lagi pada pekan depan
Sekda menjelaskan, masa tanggap darurat karhutla di Kabupaten Pulpis telah ditetapkan dalam 40 hari kedepan, dari tanggal 29 September sampai tanggal 10 Oktober mendatang.
“Nah, kalau sudah ditetapkan masa tanggap darurat, berarti sudah melibatkan lintas sektoral. Mudah-mudahan kegiatan pemadaman bersama seluruh OPD ini bisa efektif untuk memberikan semangat bahwa kita jug peduli terhadap karhutla ini, ” pungkasnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pulpis, Osa Maliki, mengatakan Kabupaten Pulpis telah menaikkan status menjadi tanggap darurat Karhutla terhitung mulai 29 September sampai dengan 10 November atau selama 40 hari.
“Nah, untuk operasi darat yang dilaksanakan di Kecamatan Jabiren Raya, khususnya di Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa selama 10 hari kedepan. Kita akan melihat perkembangan. Jika memang api bisa padam operasi bisa kita hentikan. Tetapi jika api belum padam maka operasi akan terus dilanjutkan,”kata Osa Maliki.
Jika di Kabupaten Pulpis saat ini lagi booming asap, selain di Kecamatan Jabiren Raya, poros jalan Tran Kalimantan, diwilayah Kecamatan Kahayan Hilir juga sama yakni di Desa Anjir api sudah mulai mengarah ke perkantoran.
“Saya mengimbau dan berharap kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Pulpis stop membakar lahan, jangan ada lagi yang membakar lahan. Apabila melihat ada oknum yang membakar lahan segera dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Begitu jika ada melihat adanya kebakaran lahan, segera menghubungi Satgas Karhutla melalui BPBD Kabupaten Pulpis,” pungkasnya.
Sementara itu, di wilayah Kota Palangka Raya kebakaran lahan terjadi hampir setiap hari. Lahan yang terbakar semakin meluas. Akibatnya kabut asap sudah mulai tebal menyelimuti Kota Cantik. Olehnya, Pemerintah Kota Palangka Raya secara resmi menetapkan status tanggap darurat karhutla.
Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, mengatakan status tanggap darurat ini ditetapkan lantaran peristiwa kebakaran lahan yang cukup meningkat.
“Berbagai langkah dan upaya akan dioptimalkan untuk memadamkan api. Juga bantuan dari sisi kesehatan masyarakat yang terdampak akibat karhutla,” ungkap Hera. (ung/cen)